Share

Bab 36 Nggak bisa jawab, kan?

Setelah berpelukan cukup lama, tangis Gea juga sudah mereda, Ervan merenggangkan sedikit pelukannya. Menatap wajah sendu Gea. Rasa bersalah itu tak hilang meskipun Ervan sudah minta maaf berulang kali.

Ada masa depan yang hancur karena ulahnya. Rasa marah yang mendalam terhadap perlakuan Intan, membuatnya menjadi pria yang brutal. Selalu mempermainkan wanita dan menyelesaikan segalanya dengan uang.

Tak peduli seberapa banyak uang yang akan dikeluarkan. Asalkan masalahnya cepat selesai.

Salah satu alasan Ervan tidak ingin berkomitmen adalah karena patah hati. Kekecewaan terhadap Intan sangat besar sehingga berakibat fatal.

"Aku—"

Belum sempat Ervan mengatakan sesuatu, bunyi klakson mobil dari belakang membuat keduanya tersentak dan saling melepas pelukan.

Ervan menoleh ke arah belakang.

"Setan!" Ia mengumpat kesal.

Gea sedikit terkejut mendengar umpatan Ervan. Kemudian tert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status