Share

Tidak Usah Malu

“Tidak usah malu, Yas. Aku hanya bercanda. Boleh ‘kan bercanda? Biar tidak kaku.” Ilham membangun alibi. Lelaki dengan alis tegas dan tebal itu memelorotkan tubuhnya dan  memberikan bantal satunya kepada Tias agar sedikit lebih nyaman. Dia menyuruh Tias untuk tidur di sofa saja, tidak usah ditunggui. Tias beranjak dengan membawa bantal-nya. Senyum-nya cukup untuk bekal Ilham tertidur lelap Ilham malam ini.

Wanita itu tidur di sofa dengan posisi meringkuk karena kedinginan AC menghadap ke arah sofa. Ilham melihatnya trenyuh. Sebenarnya dia ingin menganggkat tubuh wanita itu seandinya tangannya tidak terluka. Kalau dipaksakan mengangkat tubuhnya, jahitan dari lengannya akan terlepas. Maka akan makin lama mereka di sini. Sebenarnya, bagi Ilham sangat bahagia berada terus di dekat Tias. Tapi, bagi wanita itu bagaimana? Ilham terkesiap ketika Tias membalik badan. Kemudian, tak lama berselang ada suara dering ponsel. Bunyi telepon Tias mengalun. Ilham beranja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status