Share

167. Ingin bersamanya.

***Happy Reading***

Ketakutan dan keraguanku pada Wulan tak terbukti. Hanya lima menit mengutak atik kruk di kakiku ia bisa melepasnya. Menaruh besi hitam sepanjang tungkai kaki di atas sofa. 

Setelah menaruh alat bantu jalanku ia kembali, "Sebagai dokter fisioterapy pribadimu, saya tidak menyarankan kamu banyak berjalan." Wulan melipat tangan di atas dadanya. Berlagak menjadi seorang dokter. 

"Dengarkan itu, Alex!" Mama ikut memarahi. 

Papa tertawa, "Hahaha."

Dari jauh Bik Asih datang dengan membawa nampan, "Silakan Tuan, Nyonya, Den Alex, Non Wulan, ini minumannya." Bik Asih menurunkan minuman dari nampan. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status