Share

44. Tertangkap Basah Tamara.

Perlahan kepalaku pun merosot turun. Menyandar pada kepala Wulan. Aku ikut memejamkan mata. Berada sedekat ini dengan Wulan, membuatku merasa nyaman. Rasanya tak ingin waktu berputar. Tetaplah seperti ini, jangan ada yang mengganggu. 

Walau jemari tak berpegangan erat. Namun, hati kami perlahan mulai menjerat. Entah di belokan takdir yang mana, semoga tujuan kami sama. Berjalan bersama menuju arah itu.

Semoga!

"Aleeex!" Seseorang berteriak memanggil namaku.

"Apa yang kamu lakukan?"

Aku segera membuka mata. Melepaskan earphone dari telingaku. Tamara berdiri di ambang pintu. Ia menatap tajam pad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status