Share

[4] 44 - Sosok bocah ceroboh

Saat aku dan Brian sampai ke rumah, aku menemukan adikku yang duduk di depan televisi.

Tak lupa dia mengunyah berondong jagung seolah yang dia tonton adalah film box office.

Tapi bukan, yang dia tonton itu adalah kartun Spongebob Squarepants.

Membuatku ilfil saja.

Jadi aku mengabaikannya—dan Brian yang ikut bergabung dengannya, dan masuk ke kamarku untuk berganti baju.

Saat aku keluar, di dapur terdengar suara orang memasak dan Brian menghilang dari samping adikku.

“Jangan berdiri macam arwah baru lahir, duduk atau ngapain sana.”

Aku hanya melamun sebentar dan dia sudah menyerangku saja.

“Kenapa kau di sini dan bukannya di Codannovia?” balasku menyentuh titik terperihnya, pura-pura tak mendengar hinaannya yang menyamakanku dengan arwah payah dari Shangri-La.

Aku memeluk bantal sofa dan berbaring di sofa paling besar.

Mataku terpejam bukan karena lelah, aku hanya tak mau melihat wajah adikku yang seperti wajah musang berotak ikan.

“Redbad tak percaya dengan raja yang ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status