Share

Chapter 45

Dia menguraikan rambutnya. Aku bisa melihat pesonanya begitu indah. Terlalu bersinar. Aku langsung bersembunyi ketika dia menoleh hampir ke arahku. Berharap dia tidak melihatku sama sekali. Aku mencoba membalikkan badanku, mengintip dari sisi yang jauh untuk mengamatinya. Namun, wanita itu kini telah berada di hadapanku. Ah, aku harus bersikap seperti biasanya.

"Tuan. Akhirnya kau kembali. Apakah perjalananmu kali ini menyenangkan?"

Dia mengira aku telah pergi berkelana. Padahal aku hanya di sini mengamatinya secara diam-diam. Aku mengabaikan pertanyaannya.

"Mengapa kau menguraikan rambutmu?"

Dia menarik ujung rambutnya. "Um, akan ada pesta malam ini di sini. Sudah lama aku tidak mengikutinya."

Begitu rupanya.

Pesta rakyat biasanya dilakukan setahun sekali, ketika musim gugur akan segera berakhir. Tidak akan lama lagi, musim dingin akan segera tiba. Aku tidak pernah mengikuti bagaimana pesta rakyat, bukan kewenanganku. Bukan membedakan antara rakyat dan bangsawan. Hanya saja peraturan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status