Share

79. Mereka Pergi Bersama?

Baik Aldo dan Arvin sama-sama tersentak oleh kehadiran Rianty. Mereka bahkan berpikir bahwa berita itu pasti cepat menjalar ke wanita tersebut. Arvin lekas memutar tubuhnya, lantas memandang kehadiran Rianty yang mendekat dengan was-was. Bahkan sekujur tubuhnya meremang seketika.

Rianty mula-mula berkacak pinggang dan berteriak keras, “Kalian ini! Kenapa bisa bertingkah sembarangan dan tidak becus kayak gini, hah!”

Sebelum keduanya berhasil menjawab, tangan Rianty terulur begitu saja menjewer telinga Arvin, lalu Aldo yang ada di balik meja. Arvin mengerang kesakitan. “Aduh, Bu! Tunggu dulu.”

Sementara itu, Aldo mau tak mau segera menyeret sepasang kakinya memutari meja untuk keluar. Pasalnya, semakin lama tarikan tangan Rianty pada telinganya kian menyakitkan. Keduanya lantas terpaksa mengikuti langkah Rianty yang menggiring mereka ke koridor. Beruntung, suasana lorong cenderung sepi dan berbeda dari lorong lantai lain.

Tetapi, Nayra tak sengaja berpapasan dengan mereka. Ia memandang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status