Share

29. Merasa Tidak Berguna

Pukul dua belas malam, seorang gadis dengan bahu bergetar terus berkutat dengan papan gambar yang tersambung dengan laptopnya. Sudah beberapa jam berlalu, tetapi rasa sakit hatinya tidak kunjung reda. Elya terpaksa tetap tinggal di rumah ibunya, lebih tepatnya di kamar samping dapur yang sangat sempit. Elya tidak bisa keluar dari rumah karena hujan kembali turun dengan deras, sedangkan ayahnya juga menahannya untuk tetap di sana.

Sudah berjam-jam berlalu, kata maaf tidak kunjung Elya dengar dari bibir adiknya. Kemarahan Elya yang tadi sangat menggebu-gebu, tetapi di sudut hatinya terselip rasa kasihan untuk adiknya itu. Selama ini dia yang mengurus adiknya, dari kecil pun saat ibu dan ayahnya bekerja, mereka meninggalkannya bersama sang adik. Rasa sayang Elya pada Rafa sangat besar. Meski sudah dikecewakan, bodohnya Elya masih mengharap adiknya meminta maaf padanya.

Perempuan memang begitu, gampang tidak tega meski sudah disakiti berkali-kali. Ia hanya menampar Rafa, tetapi Rafa memuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status