Share

Chapter 27

Sudah sebulan ini kudengar Amak selalu meminta diceraikan Apak. 

"Ada apa, Amak? Apak setia dengan Amak. Pulang ke kampung Amak di Jawa Timur pun Apak lakukan." kata Apak pagi itu pada Amak yang menyiapkan koper di kamar. Aku mengintipnya dari balik gorden panjang.

Amak diam saja. Tangannya cekatan memindahkan baju dari lemari ke kopernya. Dalam hatiku berkata, apakah Amak hari ini benar-benar akan meninggalkan kami?

Tiba-tiba Amak angkat suara. Suara itu memecahkan gendang telinga. 

"Wes lama aku hidup denganmu, Pak. Ora pernah aku sugih. Gak pernah kaya-kaya. Aku ora gelem hidup susah terus, Pak." jawab Amak yang akhirnya mengancing koper besarnya.

Apak terdiam. Sepertinya Apak sudah pasrah. Amak menggendong adikku yang paling kecil, Gibran. Ia masih umur 3 tahun. Amak pun berdiri dari tempat duduknya. Sambil membawa koper dan menggendong Gibran. 

"Saya tunggu surat cerainya, Pak! Gibran saya bawa karena masih sangat kecil."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status