Share

108. Pilu

Sesaat sebelumnya, Max dapat merasakan sesuatu yang berat menimpa kepalanya. Selang beberapa kedipan, pria itu mulai mendeteksi nyeri di tengkorak belakang. Mau tidak mau, pelupuknya kembali merapat.

Tak lama kemudian, beban berat itu bergeser. Sayup-sayup, Max mulai mengenali suara para kurir. Bersamaan dengan pendengarannya, pandangan pria itu berangsur normal. Dinding-dinding tidak lagi berputar. Mereka diam, sama seperti tubuh Gabriella yang tergeletak di dekatnya.

“Gaby?”

Sambil memegang kepala dan menyipitkan mata, sang pria bangkit lalu memeriksa. Begitu menemukan kondisi sang istri yang memilukan, desah tak percaya langsung lolos dari mulutnya.

“Gaby?”

Tanpa membuang satu detik pun, Max mengangkat tubuh yang tak berdaya itu ke dalam dekapan. Rasa sakit di kepalanya telah terlupakan, berganti dengan ketakutan yang luar biasa.

Dengan air mata menggantung di pelupuk, Max memandangi wajah pucat sang wanita. “Gabriella, bangunlah,”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status