Share

Part 43 Fakta Mas DIvo

Pagi ini, aku terdiam di ruanganku. Aku teingat ucapanku semalam pada Mas Feri, itu benar-benar  terlalu berani. Aku betindak tanpa perhitungan yang matang.  Saat itu yang ada hanya rasa iba. Padahal, aku tak tahu, apakah aku benar-benar sanggup menjalaninya. Sama dengan keraguanku pada hatiku, sanggupkah aku kelak menatap Mas Dion dengan tersenyum, saat ia menggandeng wanita lain sebagai istrinya.

Namun, faktanya, aku mengatakannya, memberi sebuah harapan pada Mas Feri. Harapan yang akhirnya membuat ia tersenyum. Aku tak mungkin membuatnya terpuruk lagi. Mengajaknya bersama kemudian dengan mudah membatalkannya.  Hufffft! Ternyata, aku hanya seorang wanita yang plin-plan.

Tok! Tok! Tok!

Pintu ruanganku diketuk dari luar. Aku menoleh ke pintu. Mas Feri telah berdiri di sana dengan meletakkan satu tangannya di belakang. Ia tersenyum padaku.

“Hai, Viona! Selamat pagi!” ucapnya kemudian sambil melangkah ke mejaku. Aku membala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status