Share

Kediaman orang tua Naufal

Setelah mengetahui kebenaran itu. Aruna sama sekali tidak bisa tidur. Bahkan, ia tidak ingin makan malam. Cantika yang diberitahu pun merasa kasihan.

Pagi ini, tepatnya setelah salat Subuh. Aruna sudah bersiap diri. Cantika tak bertanya apa pun, mungkin saja Aruna memang ada keperluan yang membutuhkan pergi lebih pagi.

Cantika menggantikan Aruna bertugas di dapur karena dirinya masuk sift siang. Membuat sarapan yang hanya nasi goreng biasa saja. Sekitar pukul setengah tujuh pagi, Aruna ke dapur. Namun, perempuan itu sudah siap dengan tas jinjingnya. "Aku tidak bisa sarapan. Maaf, ya," katanya sambil mencari sesuatu di kulkas.

Cantika menoleh ke belakang, menatap Aruna. "Kamu mau ke mana sepagi ini?" Penasaran.

Aruna ternyata mengambil sekotak susu kecil. Berdiri sambil menutup pintu kulkas. Menatap balik Cantika. "Aku tidak bisa diam saja, Can."

Kening Cantika mengerut. Lengan kanan yang memegang cutik pun diam. "Maksudmu?" Semakin penasaran.

"Aku mau menemui Abizar. Meminta mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status