Share

Abizar Merengek

Abizar terbangun ketika merasakan sentuhan tangan Aruna di keningnya. Anak itu langsung memeluk erat Aruna. Sudah hampir dua minggu tidak bertemu. Melihat itu, Dzaki merasa semakin yakin dengan keputusannya meminang Aruna.

"Ibu, temani Abizar di sini, ya? Abizar takut." Dengan raut wajah ketakutan, Abizar seolah meminta pertolongan. Terlihat sekali anak itu seperti terguncang jiwanya. Mungkin karena belum terbiasa menerima perubahan sikap dari keluarga terdekat.

Orang tua Naufal dan Dzaki sendiri rupanya tidak hadir di rumah sakit. Mereka justru pulang ke rumah dengan alasan ingin istirahat. Untung saja Dzaki sigap menemani Abizar dari pertama berangkat sampai saat ini.

Arloji di tangan Aruna sudah menunjukkan pukul satu siang. Itu artinya, waktu salat Dzuhur sudah masuk. Bahkan, sejak tadi. "Insya Allah, ya, Nak." Aruna memeluk Abizar. Mulut berkata lain, tetapi hati justru menjerit. Ingin rasanya menggendong Abizar keluar dan membawanya serta ke rumah. Namun, secara hukum Aruna tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status