Share

Izinkan Aku Membahagiakanmu

Seperti apa yang didengar telinganya, memang benar keberadaan Aruna itu ada. Wanita tersebut menunggu di lantai bawah dan duduk di bangku yang tersedia. Ada sebuah kotak di meja, entah apa isinya.

"Assalamualaikum." Dzaki mendekat.

Aruna tersentak, menoleh ke samping kanan dan berkata, "Wa'alaikum salam." Lelaki yang sekarang sedang berjalan mendekatinya adalah Dzaki, bukan hanya sekadar khayalan semata. Dzaki menarik kursi di depan, duduk dengan begitu elegant. "Maaf, kalau aku mengganggu waktumu." Terlihat sekali Aruna merasa bersalah.

Dzaki menggelengkan kepala cepat. "Tidak masalah. Aku juga berniat datang ke tokomu nanti." Lelaki itu justru senang. Setidaknya, ia tak perlu datang ke toko nanti.

Suasana hening bagi mereka, tetapi tidak untuk sekitarnya. Beberapa orang yang mengenal sosok Aruna mulai berbisik, bergosip ria tentang cerita kehidupan perempuan itu.

Aruna menggeser kotak yang terbungkus plastik putih itu mendekat ke hadapan Dzaki seraya berkata, "Biasanya kamu sering d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status