Share

Naufal Dan Abizar Berdebat

"Tolong, jangan mengalihkan topik pembicaraan, Bu." Dzaki mengelus rambut Abizar. Menaikkannya ke pangkuan. "Aku harap, Ibu tidak terlalu kejam ke Abizar. Bagaimanapun anak ini sudah memberikan kebahagiaan untuk keluarga kita. Nyatanya anak Ibu yang paling gagah itu ternyata adalah luka bagi wanita yang pernah dinikahinya."

Niat Dzaki untuk mengambil air hilang. Gelas itu juga dibiarkan kosong dan pergi membawa Abizar ke lantai atas. Bukan Dzaki tidak berani membawa Abizar keluar dari rumah ini, hanya saja ia masih menghormati sosok kakaknya yang terlihat lebih waras dari orang tuanya. Masih mau membawakan makanan kesukaan anak itu, walaupun tidak sudi melihat wajah Abizar.

Dzaki masuk kamar Abizar. Mendudukkan anak itu di tepi ranjang dan berkata, "Tunggu Om sembuh, kita pergi ke toko Ibu, ya. Kamu mau makan kue, kan?"

Abizar mengangguk pelan. "Nenek jahat, Om." Suara tangis Abizar masih terdengar, sekali pun tidak sekuat tadi. Pandangan anak itu tidak seceria biasa, kasihan memang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status