Share

Hati yang Patah

​Siang yang sangat panas. Panasnya menembus sampai kehatiku.

Aku belum bisa melupakan apa yang Daniel lakukan didepan mataku.

Akhir-akhir ini, mulai ada jarak antara aku dan Daniel. Kami hanya bebrbicara jika membahas tentang pekerjaan.

Daniel tidak lagi memintaku memasak untuknya. Dia juga tidak pernah lagi mengajakku untuk pulang bersamanya.

Harapanku benar-benar pupus.

​“Mau makan apa, Sofi?” Tanya Rena padaku dikantin kantor.

​“Nasi opor ayam aja, Ren. Minumnya air mineral aja.” Rena mengangguk dan berjalan menuju ibu kantin untuk memesan makanan.

Dari jauh aku melihat kelebat Salman. Dia datang lagi. Sudah seminggu dia rutin datang kesini untuk ikut makan Bersama kami.

Aku tidak hanya mulai berdamai dengan Salman, tapi aku juga mengizinkan Salman datang asalkan dia tidak membahas masalah hati lagi.

Sapertinya, kami sudah berteman dengan baik.

​“Haii, Sofi.” Salman menyapaku dan menarik kursi lalu duduk didepanku

​“Hai, Man.” Jawabku pada Salman. “Kamu enggak mau pesen makan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status