Setelah menelepon Darius, Arson membalikkan badan dengan santai.Nissy yang berdiri tidak jauh darinya sedang menatapnya dengan sepasang mata yang berkaca-kaca.Barusan tadi Adela juga menangis.Saat Arson bilang dia adalah pelacur.Kata-kata seperti itu adalah sebuah penghinaan besar bagi seorang wanita.Apalagi Adela bukan pelacur.Dalam hatinya pasti bertambah sedih.Tangan Arson menopang pada pagar di belakang tubuhnya.Dia menatap Nissy dengan ekspresi tenang, "Ada apa?"Nissy seperti seorang murid yang tertindas.Setelah diberi perhatian, dia menjadi makin emosional.Air mata yang ditahan-tahan sontak bercucuran dan menangis terisak-isak.Dia berjalan ke depan Arson dan berkata, "Arson, cincin tunanganku hilang."Arson berkata dengan ekspresi tenang. Setelah terdiam 3 detik, dia bertanya, "Kenapa bisa hilang?""Itu ... saat ke toilet, aku sembari melepaskan cincin dan meletakkannya di pinggir wastafel untuk mencuci tangan. Setelah itu aku masuk ke ruangan, tapi saat aku keluar, c
Setelah bertemu sama Darius secara tergesa-gesa pada malam itu, dia pikir itu akan menjadi yang terakhir kali.Akan tetapi, pada siang hari di beberapa hari kemudian.Ternyata Darius muncul di ruangan berlatih yang ramai.Adela sedang menyetel nada piano.Yenni berbisik di tepi telinganya, "Adela, ada seorang pria mau cari kamu."Dia tidak mengerti, sehingga menoleh ke samping dan melihat Darius.Di bawah pandangan banyak orang, dia gedebuk berlutut!Ketua tim juga tercengang saat melihat adegan ini dan bergegas menghampiri."Adela, apa yang terjadi?"Bagaimana mungkin Adela tahu?Dia segera berdiri dan mengulurkan tangan untuk memapah Darius dengan ekspresi gelisah, "Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu bangun, kamu berbicara dalam kondisi berdiri!""Adela, aku mengunggah fotomu ke internet dan memfitnahmu adalah balasanku karena mencintaimu, tapi nggak bisa mendapatkanmu! Aku tahu kamu nggak menggoda suami orang lain. Semua foto mesra pada hari itu adalah hasil editan dariku! Hal ini t
Keesokan harinya, Adela bergegas ke perusahaan Arson.Ini pertama kali dia menanjak ke tempat kerjanya.Sejak dulu dia adalah wanita yang tinggal diam di vila dan menunggu kedatangan Arson.Pak Rainer, sang asisten mengetuk pintu dan masuk ke ruang kantor CEO.Dia memberi tahu CEO yang duduk di belakang meja kantor bahwa ada seorang nona bermarga Milon ingin mencarinya.Sebenarnya Pak Rainer sangat gelisah.Jika tidak ada janji temu, biasanya CEO sama sekali tidak akan menghiraukannya.Akan tetapi, Nona Adela ini bertekad kuat dan benar-benar berhasil menakuti Pak Rainer.Akhirnya Pak Rainer menyetujuinya secara paksa dan datang bertanya pada Arson.Arson sedang menundukkan kepala untuk menulis sesuatu. Tidak sangka ternyata dia langsung menyetujuinya.Bunyi pena berdesir di kertas dan berkata dengan santai, "Biarkan dia masuk."Kelihatannya sejak awal dia sudah menantikan kedatangan Adela, sehingga sama sekali tidak merasa terkejut."Pak Arson."Saat Adela masuk ke ruangan, Arson suda
Saat mereka di balkon pada malam itu, Arson bilang dia adalah pelacur.Adela tidak mungkin melupakan hal ini. Ini adalah penghinaan terbesar yang Arson berikan padanya.Setiap kali Adela teringat hal ini akan sangat marah dan sakit hati.Arson tertegun sejenak, lalu menggendong Adela.Adela sudah tahu apa yang ingin dia lakukan, tetapi ini adalah ruangan kantor."Apa kamu sudah gila? Kita sudah putus, kamu juga sudah punya tunangan ....""Hal itu juga nggak memengaruhi aku menidurimu!"Arson seperti tidak mendengarnya dan menggendong Adela ke depan meja, lalu meletakannya sekaligus menyapu semua dokumen di meja.Kertas berhamburan di lantai.Hati Adela juga kacau-balau.Pria seperti apa yang telah dia cintai?Tanpa prinsip dan batas. Meskipun dia sudah ada tunangan, juga bisa melakukan hal semacam ini padanya tanpa beban.Adela dibalikkan oleh Arson, sehingga perutnya mengenai pinggir meja.Awalnya Adela tidak ingin menuruti, tetapi saat ini dia malah berkeringat dingin.Saat pria neka
Arson mengerutkan kening.Mungkin karena tubuhnya menjadi bugar, sehingga kesabarannya juga jauh lebih baik dari biasanya.Dia menatap lekat pada Adela dan menjelaskan dengan nada yang tenang, "Ini adalah biaya pengobatan untuk teman sekolah Anson yang telah kamu cederai. Aku bayar padamu."Adela mengangakan mulut dan samar-samar merasa agak malu.Dia tidak tahu kenapa masalah ini bisa seperti ini.Meskipun dia bersikap pasif.Dia takut jika tidak menurutinya, malah akan membuat Arson marah dan berakhir mencederai anaknya.Akan tetapi, Adela juga tidak menyangkal bahwa dirinya menyukai pelukannya dalam sepanjang proses, bahkan agak nostalgia dan rakus.Saat Adela menundukkan kepala untuk membereskan diri, pikirannya sangat gelisah.Kemudian, dia mengambil tas di sampingnya dan membalikkan badan berjalan beberapa langkah, lalu tertegun."Pak Arson, aku nggak tahu kamu bagaimana, tapi aku merasa malu karena tindakanku yang nggak berprinsip. Aku berharap ini adalah terakhir kalinya, kalau
Akan tetapi setelah mengikutinya selama seminggu, kehidupan sehari-hari Adela sangat sederhana.Selain pergi ke orkestra, dia juga pergi ke rumah murid privatnya untuk mengajar.Terkadang Adela pergi keluar bersama Carla dan Susan untuk makan malam dan berbelanja. Ini hanya sekumpulan wanita dan tidak ada yang mencurigakan.Sekarang Susan telah kembali dan baru saja bergabung dengan perusahaan keluarganya untuk mengambil alih bisnis sederhana.Dia juga memiliki dua kakak laki-laki. Ayahnya lebih menyukai laki-laki daripada perempuan. Dia bilang akan mengizinkannya masuk untuk belajar, tetapi pada kenyataannya dia tidak memiliki persyaratan untuknya dalam hal pekerjaan dan setiap hari mendesaknya untuk mencari pacar.Di mata orang tua Susan, menikah dengan pria baik adalah prioritas utama seorang gadis.Susan juga ingin mencari seorang pria, tetapi dia belum pernah menemukan seseorang yang benar-benar cocok. Orang tuanya hanya menyukai uang dan setiap kali dia diperkenalkan kepada seseo
Keesokan harinya, Darius menelepon Nissy dan mengajaknya bertemu di luar.Dia juga telah mencari banyak koneksi untuk mendapatkan informasi kontak Nona Nissy.Nissy pernah mendengar tentang Darius sebelumnya.Dia mendengar perusahaannya sedang bermasalah belakangan ini dan tidak jauh dari kebangkrutan.Nissy tidak ingin berhubungan dengan orang seperti itu.Saat hendak menutup telepon, dia mendengar Darius berkata di sana, "Nona Nissy pasti tertarik dengan informasi yang kuberikan. Ini ada hubungannya dengan tunanganmu."Nissy, "!?"Sekarang Darius tidak punya uang, dia meminta Nissy untuk membayar ruangan VIP di klub kelas atas yang akan memberikan privasi lebih baik.Karena perkataan Darius "Ini ada hubungannya dengan tunanganmu" membangkitkan rasa penasaran Nissy.Nissy merasa gelisah, jadi dia menyetujui Darius untuk pergi.Nissy sangat sadar akan citra dan tidak ingin dikenali, jadi dia mengenakan kacamata hitam serta masker saat pergi.Di bawah bimbingan pelayan, dia membuka pint
Adela merasa seolah telah bermimpi yang sangat panjang.Rumah Keluarga Kilto.Hari itu Anson tahu dia akan dipaksa belajar piano lagi, jadi dia mengamuk di lantai atas dan menolak untuk turun.Nyonya Milen naik untuk mencarinya. Hanya ada Adela yang duduk di depan piano dan menunggu di ruang tamu yang kosong.Dia merasa bosan. Sinar matahari yang terang di luar jendela masuk untuk menyinari dirinya, membuatnya merasa sangat nyaman dan hangat."Permisi, kamu ...."Dia mendengar suara pria yang rendah, lembut dan sopan.Dia mengangkat wajahnya dengan linglung dan melihat pria itu berdiri tidak jauh dari situ.Sangat tampan, sangat berwibawa, dengan tampilan yang mulia dan wajahnya yang menawan akan membuat wanita jatuh cinta padanya.Saat itu Adela merasa seolah mendengar suara sesuatu pecah.Sejak saat itu, sepertinya ada sesuatu yang berbeda.Adela bergegas berdiri dengan ketakutan dan memperkenalkan dirinya, "Halo, namaku Adela. Aku guru privat piano yang diundang Nyonya Milen hari in