Adela tidak pernah menjawab nomor asing.Akan tetapi, orang ini sangat gigih. Kalau dia tidak menjawab, orang itu akan terus meneleponnya.Akhirnya Adela tidak punya pilihan selain menekan tombol jawab."Adela, ada waktu luang nggak? Aku ingin mentraktirmu makan." Sebuah suara yang tidak asing terdengar dingin dan suram.Tangan Adela berhenti sejenak. Baru saja orang itu dibicarakan dan dia benar-benar muncul.Darius!Adela telah memblokir semua kontaknya sebelumnya.Nomor saat ini bisa jadi nomor ponsel orang lain yang dia gunakan atau kartu baru yang ia ajukan.Tidak peduli apa pun itu, sekarang Adela tidak menyukai orang ini.Mendengar suara ini membuatnya merasa tidak nyaman.Reaksi pertamanya adalah dia tidak mau pergi.Kini Darius sendiri adalah orang miskin.Segerombolan kreditur, serta pemegang saham yang ingin menarik modalnya sudah membuatnya kewalahan.Kok masih ingin mentraktirnya makan?Takutnya orang ini masih memiliki rencana jahat tersembunyi.Apalagi dia telah membunuh
Rantai modal perusahaan Darius tiba-tiba putus karena menyinggung bos tertentu di Kota Johol.Mengenai siapa orang ini, semua orang dalam satu komunitas merahasiakannya dan hanya bisa memahaminya tanpa bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.Dalam beberapa hari terakhir, Nissy tidak bisa makan atau tidur di rumah.Saat ini berita tentang Darius telah menyebar ke seluruh kota.Dia menduga Arson pasti mengetahui sesuatu dan itulah sebabnya dia ingin membunuh Darius.Darius menelepon Nissy untuk meminta bantuan.Mantan asistennya Vincent telah menggunakan kejadian ini sebagai pemicu sebagai manajer profesional untuk menyebabkan kebangkrutan cabang Darius setelah keduanya berselisih.Sebenarnya sebagian besar uang itu diambil oleh Vincent.Semua kreditor pergi mencari Darius.Kini Darius masih berjuang untuk mempertahankan kantor pusatnya, tetapi dia juga hampir putus asa.Jadi dia berharap Nissy akan membantunya.Akan tetapi, Nissy tidak mendengar apa yang dia katakan dan mengakhiri pangg
Setelah tidak bertemu dengannya selama lebih dari sebulan, Arson terlihat lebih kurus.Akan tetapi, sorot mata itu masih dalam dan cerah dengan kekuatan tersembunyi.Tubuhnya tinggi dan tatapannya tajam.Ini membuatnya tanpa sadar menundukkan kepalanya di depannya."Ada sedikit masalah ..." bisiknya.Adela tidak tahu Arson melihatnya dan Darius di jalan. Dia hanya mengira ini adalah pertama kalinya mereka bertemu setelah mereka putus dalam hubungan yang buruk.Arson menatapnya dengan wajah datar.Saat ini dia sudah mengetahui kebenaran tentang anak yang diaborsi.Dia juga secara kasar menebak perjalanan berliku yang Adela lalui setelah aborsi dan menghadapi kehilangan anaknya sendirian.Tentu saja, ada juga "hancurnya kepercayaan" yang dia timbulkan sebelumnya.Arson masuk ke dalam lift dan melewatinya.Adela sadar kembali dan bergegas mengikutinya."Pak Arson, ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepadamu. Sekarang kamu ada waktu luang nggak?"Hanya ada mereka berdua di dalam lift.Arso
Adela Milon tidak tahu apakah kebutuhan pria yang berusia lewat dari 28 tahun pada aspek itu sangat tinggi.Entah sudah berapa kali mereka melakukannya hari ini dan Adela benar-benar sedikit tidak bisa menerima ini semua.Hanya saja Adela mengenal Arson Kilto dengan baik, tangannya yang ramping dengan perlahan bergerak turun ke tulang punggungnya. Adela menggoda dengan kikuk dan menemukan titik sensitifnya, aktivitas yang intim ini baru berakhir setelah Arson mengerang."Bulan depan aku sudah 25 tahun."Adela membuka selimut dan turun dari tempat tidur, kemudian mengambil pakaian dalam dan gaun yang berserakan di lantai, lalu mengenakannya satu per satu. Adela tidak bisa menggapai ritsleting belakang dan menoleh untuk menatap Arson yang sedang bersandar di kepala tempat tidur.Arson sedang menjulurkan tangan untuk mengambil rokok dan menyalakannya, kemudian mengembuskan asap dan bertatapan dengan Adela melalui asap.Adela kembali duduk dan mengangkat rambutnya dengan genit, yang menunj
Ini bukan penguntitan, Adela mengetahui bahwa dia tidak sebegitu penting bagi Arson.Adela tidak tahu kenapa hatinya bisa merasa bersalah saat melihat Arson.Terdapat beberapa jarak di antara mereka.Adela bisa melihat senyuman kecil di wajah Arson, tapi entah kenapa punggungnya berkeringat dingin."Kamu mengenalnya?" Darius yang duduk di seberang Adela menoleh ke arah pandangan Adela.Hanya saja dia rabun jauh dan lupa membawa lensa kontak karena pergi dengan terburu-buru hari ini, pandangannya kabur dan tidak bisa melihat apa-apa.Adela berusaha bersikap tenang dan memutuskan panggilan, "Nggak kenal."Adela melihat Nona Nissy yang dia lihat di toko perhiasan terakhir kali pada detik berikutnya.Sepertinya dia baru saja keluar dari kamar mandi, dia mengenakan sepatu hak tinggi dan gaun putih sambil berjalan ke arah Arson dengan anggun.Arson menarik kembali pandangannya.Perhatian Arson terus tertuju pada wanita di seberangnya dan sama sekali tidak melihat Adela lagi.Perut Adela tera
Seluruh tubuh Adela diselimuti dengan hawa dingin saat memikirkan kemungkinan ini, seperti tersambar petir dalam sekejap.Adela langsung membeli alat tes kehamilan pada malam itu juga demi membuktikan tebakannya.Dia tertegun saat melihat hasilnya.Dua garis merah!Adela telah memeriksa beberapa kali dan hasilnya tetap sama!Dia merasa takdir benar-benar sedang mempermainkannya.Dia kembali mendapat pukulan yang besar setelah berhasil dengan susah payah keluar dari hubungan itu.Adela sudah sering mendengar banyak wanita menggunakan anak di dalam perutnya untuk memaksa sang pria menikahinya, tapi Adela selalu merasa tindakan ini sangat rendahan dan bodoh.Apalagi apa yang dia hadapi adalah keluarga konglomerat seperti Keluarga Kilto.Mereka bisa dengan mudah menekan warga sipil biasa tanpa perlu bersusah payah.Apakah Arson akan senang jika mengetahui bahwa dia hamil?Huh, tentu saja tidak mungkin.Dia sudah mengikuti pria ini selama tiga tahun dan dengan jelas mengetahui bahwa pria in
Mereka saling bertatapan, Adela memalingkan wajahnya dengan kesal dan tidak ingin memedulikannya.Arson menyimpan kembali ponselnya seperti tidak terjadi apa-apa dan berkata dengan ekspresi dingin, "Masuklah ke dalam mobil!"Siapa yang tidak ingin tampil dengan memukau di hadapan mantan?Hanya saja dia terlihat sangat mengenaskan di dalam ruang pribadi tadi dan ada Arson di sana!Adela menggigit bibirnya dan membuka aplikasi di dalam ponsel untuk memanggil taksi, tapi Adela mendengar suara pintu mobil yang terbuka dan melihat Arson berjalan ke hadapannya.Terdapat sebuah payung berwarna hitam di tangannya.Seseorang berdiri di atas tangga dan yang lain berdiri di bawahnya.Adela tetap bisa merasakan tekanan dari pria itu dan ingin melangkah mundur, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh pria itu, "Nggak mau?"Nada bicaranya yang terdengar merendahkan dan percaya diri membuat Adela merasa bahwa mereka seolah-olah tidak berpisah.Perasaan itu hanya muncul dalam sekejap dan pikiran Adela
Sama sekali tidak ada keraguan bahwa Arson sedang menyatakan bahwa dia dan Nona Nissy akan segera menikah.Adela sudah mengetahui sejak awal bahwa orang sekelas mereka memiliki pemikiran dan standarnya sendiri dalam pernikahan maupun hubungan percintaan.Hanya saja, terdapat perasaan rumit di dalam hatinya saat mendengar Arson secara pribadi mengatakan ini.Arson mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Adela saat melihatnya tidak berbicara, tapi Adela segera menghindarinya."Nona Nissy nggak keberatan, tapi aku keberatan," ujar Adela. Masih terdapat air mata di matanya saat kembali mendongak, tapi terdapat tatapan penuh dengan tekad dan tegas pada saat ini, "Pak Arson, aku diajari dengan ketat dari kecil dan nggak bisa jadi simpanan orang, kamu salah cari orang."Adela menggertakkan giginya dan mengucapkan kata-kata yang tidak dikatakan Arson dengan keras.Bisa terlihat dengan jelas bahwa Arson masih tertarik dengan tubuhnya dan Adela harus terus bersembunyi seperti seekor tikus jalan