Share

Bab 4 Hanya Pernikahan Antar Keluarga dan Dia Sama Sekali Tidak Keberatan

Mereka saling bertatapan, Adela memalingkan wajahnya dengan kesal dan tidak ingin memedulikannya.

Arson menyimpan kembali ponselnya seperti tidak terjadi apa-apa dan berkata dengan ekspresi dingin, "Masuklah ke dalam mobil!"

Siapa yang tidak ingin tampil dengan memukau di hadapan mantan?

Hanya saja dia terlihat sangat mengenaskan di dalam ruang pribadi tadi dan ada Arson di sana!

Adela menggigit bibirnya dan membuka aplikasi di dalam ponsel untuk memanggil taksi, tapi Adela mendengar suara pintu mobil yang terbuka dan melihat Arson berjalan ke hadapannya.

Terdapat sebuah payung berwarna hitam di tangannya.

Seseorang berdiri di atas tangga dan yang lain berdiri di bawahnya.

Adela tetap bisa merasakan tekanan dari pria itu dan ingin melangkah mundur, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh pria itu, "Nggak mau?"

Nada bicaranya yang terdengar merendahkan dan percaya diri membuat Adela merasa bahwa mereka seolah-olah tidak berpisah.

Perasaan itu hanya muncul dalam sekejap dan pikiran Adela kembali menenang, "Terima kasih, Pak Arson. Aku sendiri bisa ...."

"Kekasih barumu nggak menarik," sela Arson dengan suara magnetis dan sedikit nada mengejek.

Arson menahan tangan Adela yang lain, kemudian menariknya lebih dekat padanya. yang membuat Adela harus mendongak.

"Kamu berpisah denganku karena mau menikah dan ternyata malah mencari orang seperti itu? Bu Adela, siapa yang sedang kamu ejek?"

Adela bisa mendengar bahwa Arson sedang mengejek pilihannya dan keadaan yang dia alami barusan.

Hal ini membuat wajah Adela memerah.

Adela mengangkat mata dan memelototi Arson, "Apa yang terjadi padaku bukan urusanmu, aku sama sekali nggak akan datang kalau tahu kamu ada di sini malam ini."

Dia bisa datang ke sini karena ditipu oleh Darius.

Hanya saja, dia sama sekali tidak perlu menjelaskan hal ini padanya.

Arson segera menarik pergelangan tangan Adela untuk membawanya masuk ke dalam mobil setelah dia selesai bicara.

Rontaannya sama sekali tidak berguna bagi Arson.

Adela sudah duduk di kursi samping pengemudi setelah bereaksi kembali dan pintu mobil sudah dikunci.

Dia melihat ekspresi Arson yang dingin sepanjang jalan.

Adela akan merasa ketakutan setiap kali melihat tampangnya seperti ini, keinginan untuk berteriak tertahan di tenggorokannya dan sama sekali tidak ada suara yang keluar.

Rintikan hujan sedang turun di luar mobil yang mengaburkan langit malam, wiper di bagian depan kaca mobil sedang bergerak ke arah kiri dan kanan. Adela merasa sedikit mengantuk karena menunggu lampu merah untuk waktu yang lama.

Adela berusaha tidak menutup matanya dan duduk dengan linglung, karena menyadari bahwa ini bukan jalan menuju rumahnya.

Mobil berhenti di pinggir jalan dan terlihat sangat gelap di sekelilingnya.

"Kamu ...."

Pria di samping tiba-tiba melepas sabuk pengaman, kemudian mengangkat dagu Adela dan menciumnya dengan ganas setelah Adela baru saja berbicara.

Pikiran Adela sangat kacau pada saat ini.

Adela membiarkan pria ini pada detik pertama, tapi mulai meronta di dalam pelukannya saat merasakan kekuatan dalam ciumannya.

Angin dan hujan di luar bertiup dengan kencang melintasi jendela mobil yang menyebabkan suara tajam dan gemeresik, suara ini sangat mengganggu akal sehat Adela.

Memang seperti ini, pria ini memang seperti ini.

Adela merasa dia sangat jahat.

Pria ini kembali menghancurkan tembok tinggi yang dia bangun dengan susah payah setelah dia bertekad untuk memutus hubungan dengan pria ini.

Arson sedang mencium Adela dengan serius, sampai merasakan rasa asin.

Arson tertegun sejenak dan melihat bibir serta matanya memerah setelah melepaskannya.

Dia menangis.

Bagi Arson, dia terlihat sangat sedih dan seperti dirugikan.

Mereka hanya berciuman, apakah perlu sesedih ini?

"Masih ada beberapa barangmu di tempatku, ambilah kalau kamu punya waktu."

Pria ini sangat sombong dan sudah pasti tidak akan membujuknya, apalagi menyuruhnya untuk kembali.

Meski tidak dikatakan dengan jelas, Adela kira-kira bisa memahami bahwa Arson ingin dia kembali ke sisinya berdasarkan pengalaman bersama dengan Arson selama beberapa waktu ini.

Adela menunduk dan terdapat air mata di wajahnya, dia baru berkata setelah berpikir untuk waktu yang lama, "Aku nggak menginginkannya nggak peduli barang apa itu dan tolong buang barang itu. Kalau nggak, nggak baik kalau Nona Nissy melihatnya."

Arson menyipitkan matanya.

Terdengar suara tenang pria itu di atas kepala Adela setelah beberapa saat berlalu, "Itu cuma pernikahan antar keluarga dan dia nggak akan keberatan."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status