"Ngapain berdiri di sini? Kalian nggak berlatih dan malah berkumpul di sini?" Ketua orkestra yang berbicara.Semua orang pergi satu per satu."Adela, Lucy, kalian berdua ikut denganku."Di kantor."Sekarang opini publik yang negatif begitu tinggi dan berdampak besar pada reputasi orkestra." Ketua orkestra berkata sambil menunjuk ke meja dengan lima jari, "Adela, bagaimana kalau kamu istirahat dulu saja dan nggak perlu ikut dalam pertunjukan lusa. Aku akan meminta Lucy untuk menggantikan posisimu!"Dari maksud ini, jelas dia ingin mengorbankan satu demi hal yang penting."Tapi aku sudah mempersiapkannya selama sebulan ...." Adela masih berusaha untuk memperjuangkan posisinya."Sudah kubilang, kamu harus istirahat!" Si ketua berkata dengan lantang dan suaranya terhadap Adela sangat kasar.Awalnya dia sudah pasti akan dipromosikan ke posisi kepala pianis tahun ini, tetapi dalam kasus ini, dia tidak hanya akan kalah dari Lucy, tetapi promosinya juga akan menjadi sulit untuk dijangkau.Adel
"Kamu yang melakukannya, ya!? Aku menandatangani kontrak dengan Pak Arson, tapi dia tiba-tiba berubah pikiran dan membatalkan proyek. Ini ulahmu, ya!?"Mata Adela membelalak dan akhirnya dia melihat pria yang berdiri di depannya dengan jelas.Darius!Pria itu mengabaikan perlawanan Adela dan menekannya ke dinding di belakangnya.Perasaan tercekik menyelimuti dan pikiran Adela menjadi kosong, tetapi dia masih mengerti apa yang Darius katakan.Hal ini ada hubungannya dengan Arson yang merugikan kepentingan Darius!Adela menggertakkan gigi dan menendang Darius saat perhatiannya teralihkan.Bagian vital Darius ditendang dan wajahnya memucat karena kesakitan hingga melonggarkan cengkeramannya.Semua kesombongannya hilang seketika.Meskipun Adela telah melihat sifatnya yang tak tertahankan, saat ini dia masih merasa takut."Aku terkena balasan karena kamu!"Adela tertegun sejenak sambil memikirkan berulang kali arti kata-katanya.Terkena balasan ....Mungkinkah?Dia menegakkan kepala untuk m
Adela melihat wanita di depannya memegang kue kecil sambil tersenyum manis dan pria jangkung berjas di sebelahnya tampan serta bermartabat.Terlepas dari perbedaan tinggi badan atau penampilan dan kepribadian, mereka terlihat sangat serasi.Terakhir kali Adela melihat Arson adalah setengah bulan yang lalu.Setelah beberapa saat, Adela berdiri.Nessa sangat bersemangat setelah melihat orang yang datang. Dia melompat dari kursi sebelum memakai sandalnya dan berlari ke arah mereka.Dia memeluk pinggang orang di depannya.Nessa tidak bisa berbicara, jadi dia mengusap wajah mungilnya ke telapak tangan Nissy.Nissy menatap Nessa dengan tatapan lembut menggunakan tangan yang lain untuk mengusap rambutnya, "Hari ini adalah hari ulang tahun gadis kecilku.""Kalian sudah datang."Nyonya Irna mendengar suara di lantai bawah dan berjalan turun dari lantai dua dengan mengenakan syal.Dia menatap mereka dan mengangguk perlahan.Di bawah tatapan Nyonya Irna, Nissy tersenyum canggung dan punggungnya s
Nyonya Irna tersenyum misterius. Dia menatapnya sebentar dan akhirnya tidak mengatakan apa pun lagi sebelum berbalik untuk naik ke atas.Mereka semua mengerti apa yang terjadi dengan foto itu dan tidak pernah menyebutkan sepatah kata pun.Akan tetapi, Adela tidak akan melupakan tatapan mereka.Baik Nissy atau Nyonya Irna, mereka menatap Adela seolah sedang melihat wanita jalang.Mereka tidak akan seperti itu pada Arson.Pria disebut romantis, sementara wanita akan dicap tidak bermoral dan tidak mencintai dirinya sendiri.Masyarakat ini memiliki standar ganda.Adela tidak bisa mengubah ketidakadilan ini, jadi dia hanya bisa menelannya dalam diam.Adela merasa dia tidak begitu beruntung.Dia jelas ingin menghindarinya, tetapi sepertinya dia terjebak dalam lingkaran setan ini lagi.Adela mengira dia akan segera dipecat oleh Nyonya Irna dan tidak ada yang akan mempekerjakan seorang guru yang berselingkuh tunangan putrinya, tetapi tidak disangka dia tidak menerima pemberitahuan seperti itu.
Tadi Adela melihat luka anak itu. Dia mengenakan perban dan terlihat sangat menyedihkan.Sifat orang tuanya sangat buruk. Meskipun Adela membawa Anson untuk meminta maaf dengan tulus, dia tetap dimarahi dengan kasar.Adela belum pernah melihat kegaduhan ini sebelumnya dan wajahnya memerah.Setelah itu, Anson sendiri sudah tidak tahan lagi dan langsung menjawab, "Hei, siapa yang suruh putramu menarik ikat rambut gadis itu dan bahkan merobeknya? Bukankah dia pantas dihajar karena merusuh? Aku juga memukulnya dengan ringan kok, nggak membunuhnya!?"Remaja laki-laki akan bertindak sembarangan. Adela sama sekali tidak bisa menghentikannya, jadi dia hampir harus menutup mulutnya dengan tangan."Kecil-kecil sudah begitu sombong!? Aku akan membalas semua penderitaan yang diterima anakku!" Orang itu berdiri, "Tunggu saja, aku pasti akan menuntut kalian!"Begitu selesai berbicara, dia mendengar suara tidak jauh dari koridor, "Bagus sekali, kami juga akan melalui proses hukum. Kalau ada yang ingi
Setelah keluar dari rumah sakit, Adela merasa kewalahan dengan guncangan di perutnya.Dia berjongkok di bawah pohon besar dan muntah.Setelah muntah, Adela bangun dan pergi ke toko serba ada di belakang untuk membeli sebotol air mineral dan minum sedikit untuk membasahi tenggorokannya di tepi jalan.Seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dan Adela sangat ketakutan hingga hampir menjatuhkan botol air itu ke tanah. Orang itu langsung menangkap bagian bawah botol dengan gesit.Air tumpah dan membasahi lengan baju Arson.Arson mengangkat alisnya dan menatap Adela. "Apa-apaan ini?"Adela menyeka bibirnya dengan perasaan bersalah dan melihat sekeliling.Adela menunjukkan reaksi penolakan saat berduaan dengan Arson di tepi jalan.Arson terlihat muram, "Lihat apa?""Lihat apakah ada pengawasan atau ada yang merekam secara diam-diam.""Begitu takut?"Raut wajah gugup Adela membuat Arson merasa kesal.Dia menegakkan kepalanya dan menatap Arson dengan serius, "Pak Arson punya hubungan dengan wanit
Kata-kata yang awalnya ingin Arson lontarkan dengan sinis berhenti tiba-tiba setelah melihat mata Adela yang memerah.Dia bukan orang yang agresif dalam hal wanita.Mungkin hari ini dia kesal karena apa yang terjadi pada Anson.Arson bermain-main dengan kunci mobil sebentar dan saat berbicara lagi, suasana hatinya sudah tenang dan dia berkata "Lupakan" dengan lembut, lalu menyalakan mobil sebelum berkata, "Aku akan mengantarmu pulang."Adela tidak tahu mengapa suasana hati Arson berubah begitu cepat.Akan tetapi, Adela lega karena pria ini tidak lagi mempermasalahkan hal itu.Adela dan Arson telah bersama selama tiga tahun, tetapi nyatanya dia jarang naik mobilnya. Satu-satunya tempat pertemuan mereka adalah kasur di vila di Jalan Palmer miliknya.Mungkin pria dan wanita yang pernah berhubungan intim agak berbeda.Adela tidak tahu dia adalah wanita keberapa, tetapi Arson adalah satu-satunya pria yang pernah dia miliki.Pemahaman fisiologis manusia dan pengalaman hal semacam itu berasal
Setelah sekian lama, akhirnya apa yang telah diduga akan terjadi tidak terjadi.Adela tidak tahu apakah Arson menatapnya dengan tatapan yang cukup untuk membuat seorang wanita mati lemas setelah dia memejamkan matanya.Tangannya hanya menepuk wajah Adela dengan lembut.Sampai Adela mendengar Arson berkata "sudah", jantungnya berdegap dengan kencang.Setelah beberapa saat, Adela membuka matanya."Ada bulu di wajahmu." Arson berkata, "Sudah kuambil."Dia masih berkata dengan tenang seolah perilaku intim yang tiba-tiba barusan dan tatapan yang tak terduga saat menatapnya hanyalah angan-angannya.Adela menggigit bibirnya dan wajahnya memerah karena marah lagi.Akan tetapi, dia tidak bisa menunjukkannya.Begitu terungkap, akan semakin jelas kalau dia mengharapkan sesuatu.Adela duduk tegak sambil mengingatkan dirinya sendiri kalau mereka telah putus dalam hati.Arson sudah bersama orang lain.Jadi orang jangan berkhayal tentang tunangan orang lain.Itu sangat tidak bermoral....Adela membu