Vila Nyonya Irna berada di pinggiran kota.Setelah Adela pergi, dia harus berjalan beberapa saat sebelum bisa naik taksi.Malam di akhir musim gugur selalu terasa sejuk.Saat angin bertiup, dia bisa mendengar gemeresik dedaunan.Suasana di sekelilingnya terasa sunyi.Menghitung hari, sebentar lagi tahun baru.Artinya waktu yang tersisa hampir tiga bulan lagi.Biasanya Adela tidak merasakan apa pun.Akan tetapi, tahun ini dia telah melalui kematian ibunya dan anaknya diaborsi. Ini artinya dia telah mengalami beberapa ketidakkekalan dan kesedihan dalam hidup.Adela baru berusia 25 tahun.Carla yang seumuran dengannya juga akan mengirimkan foto dan video debutan terbarunya, serta mendiskusikan lipstik terbaru dengannya, tetapi Adela terlihat seolah tidak begitu tertarik pada hal tersebut.Sebulan yang lalu, dia tidak seperti ini.Adela mengenakan sepatu hak tinggi dan berjalan di jalan berbatu yang datar.Dia terbiasa melihat ke arah jalan, jadi dia menundukkan kepalanya.Angin meniup ram
Adela merasakan tatapan Arson yang menyelidik.Setelah beberapa saat, dia bertanya perlahan, "Kamu mau dengar aku bilang baik atau nggak?""Lu ... lupakan ...."Dia menyesalinya setelah bertanya dan mengakhiri topik itu.Arson merasa marah tanpa alasan.Setelah menghidupkan kembali mobil, dia malah memegang kemudi lebih keras.Dia berkata, "Pada dasarnya aku dan Nissy adalah teman baik. Kalau nggak, aku juga nggak akan berencana bertunangan dengannya ...."Adela kecewa.Arson melanjutkan, "Sementara kamu, apa kamu pernah berkencan dengan orang lain selain Darius sejak kamu putus denganku? Katakan padaku, orang seperti apa yang kamu cari?"Adela benar-benar memikirkan pertanyaan Arson dengan serius.Padahal persyaratannya tidak tinggi. Selama orang itu tulus dan rendah hati, serta memiliki tingkat keuangan yang sama dengannya, maka kelak mereka bisa saling mendukung dan semuanya bisa dibicarakan saat hidup bersama.Akan tetapi, Adela tidak mengungkapkan persyaratannya ini karena anaknya
Setelah Adela keluar dari mobil, Arson baru memalingkan wajah.Dia terus menatap punggung Adela sampai wanita itu menghilang jauh ke dalam lampu jalan.Buang semuanya, katanya, buang semuanya!Heh, dulu Arson benar-benar telah meremehkannya. Dia benar-benar bisa menerima dan membuangnya begitu saja.Akan tetapi, bukankah tadi dia menangis?Mungkin hanya ada segelintir wanita sehebat dia di dunia....Dalam pertemuan kali ini, Arson selalu merasa ada yang berbeda pada Adela.Dia tidak bisa menjelaskan perasaannya.Ini dimulai saat Adela tiba-tiba mulai menitikkan air mata tanpa alasan di tengah proses mengajar Nessa di rumah Nyonya Irna.Arson mengaku tidak suka wanita menangis.Secara khusus, dia juga tidak suka Adela menangis.Jadi, wanita ini sedang jual mahal dengannya?Bagus, bagus sekali!Arson mendengus, mengeluarkan kotak rokoknya dan menyalakan satu batang.Sebenarnya dia ingin merokok sebelum Adela keluar dari mobil, tetapi dia terus menahannya.Sekarang Arson sendirian dan me
Inilah yang ketua orkestra katakan kepada Adela di WhatsApp ...."Cuma ada satu posisi untuk kompetisi ini. Aku tahu kamu sangat cocok untuk posisi ini, tapi sekarang seseorang bersedia menginvestasikan 400 miliar untuk biaya iklan orkestra. Orkestra ini memiliki sponsor satu tahun yang hanya untuk mempromosikan satu orang. Aku tahu kamu nggak bisa menerimanya, jadi aku bisa menjamin lain kali aku pasti mempromosikanmu menjadi ketua!"Jelas, orang yang menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan pujian bukanlah dia.Mungkin ketua orkestra sendiri merasa agak bersalah dan tidak berani berbicara langsung dengan Adela, jadi dia mengiriminya pesan WhatsApp dan memberikan hiburan untuk menenangkan amarahnya.Hehe!Adela mendongak sambil mencibir dan melihat Lucy berjalan keluar dari kantor ketua dengan angkuh.Saat melihat Adela, sepasang mata yang menawan sangat angkuh dan penuh dengan provokasi terhadap Adela.Semua orang di sekitar menatap kedua orang ini.Mereka tahu kedua orang ini sudah
Setelah mengaborsi anak Adela, Darius selalu merasa bersalah.Sudah berhari-hari dan setiap malam saat bermimpi, dia akan memimpikan mata Adela yang berkaca-kaca.Awalnya dia merasa kasihan, tetapi lama-lama dia menjadi kesal dan marah.Darius belum lama mengenal Adela.Secara logika, dia tidak akan memiliki rasa kasihan terhadap wanita yang baru saja dia temui dengan standar moralnya.Jadi dia sendiri tidak tahu mengapa ini terjadi.Darius hanya menganggapnya sebagai hati nuraninya sendiri.Bagaimanapun, hal ini benar-benar terjadi karena dia.Mungkin hanya agar bisa tidur nyenyak di malam hari, dia pun berpikir untuk mengirimkan suplemen ini kepada Adela.Setelah Adela menerimanya, dia memarahinya di telepon.Lalu sebelum Darius bisa berdalih, Adela sudah naik pitam dan membuang tumpukan sampah itu ke luar jendela.Akan tetapi keesokan harinya, dia menerima pesan lain dari Darius.Pria itu seolah tidak tahu betapa dia membencinya.Sialan!Sebelum Darius menyelesaikan ucapannya, Adela
Akan tetapi, Adela tidak ingin kehilangan ketenangannya di hadapan banyak orang.Ketika orang lain datang untuk menyambutnya, dia langsung menjawab dengan senyuman sopan.Adela terlihat sangat manis saat tersenyum lebar.Dia memang terlihat seperti seorang gadis polos dan memiliki pesona seorang wanita muda. Tabiat yang mudah membuat pria memikirkannya adalah hal yang alami dalam dirinya.Arson meletakkan tangannya di pinggang Lucy dan meluncur ke lantai dansa.Semua orang melihat dia bergerak dengan tenang.Tubuh Lucy hampir menempel di tubuh Arson dan mendekat ke telinganya sambil bercanda.Dia selalu memiliki memasang senyuman lembut dan tenang, tidak ada yang bisa menebak apa yang dia pikirkan.Sepertinya Arson tahu di mana Adela berada.Dia memeluk Lucy dan berbalik, tatapannya tertuju pada Adela yang tidak jauh dari situ.Tidak ada perubahan dari sorot matanya dan dia bahkan mengangguk sopan ke arahnya.Arson dan Lucy menjadi fokus penonton.Akan tetapi, Adela tidak akan ketingga
Saat ini pikiran Adela kosong.Langkah-langkah tarian yang dia lakukan bersamanya juga langsung membeku.Dia menyadari dirinya tidak bisa bergerak.Adela gemetar dan jantungnya berdebar hebat."Kok kamu tahu?"Adela tidak tahu bagaimana harus menghadapi Arson yang bersikap sangat dingin.Dia sama sekali tidak siap secara mental.Arson menyipitkan matanya sambil menatapnya lekat-lekat dan bertanya, "Anak siapa itu?"Kalimat ini saja membuat Adela takut.Benar-benar menakutkan dan hampir membunuhnya.Ternyata dia bertanya anak siapa itu?Arson mengira selama ini dia telah menjalin hubungan dengan orang lain.Dia pikir Adela tidak begitu peduli dengan hubungan antara pria dan wanita.Dia pikir Adela adalah wanita genit.Saat ini tatapan pria itu tidak hanya dingin dan marah, tetapi juga agresif dan kuat, serta penghinaan saat melihat wanita tercela.Penghinaan semacam ini membuat ketenangan Adela runtuh."A ... aku nggak tahu!" Dia tersedak.Dalam suasana mencekam, konflik di antara kedua
Adela tidak tahu bagaimana Lucy mengetahui tentang masalah aborsinya.Apakah ada orang lain yang tahu selain dia?Akan tetapi kalau dipikir-pikir, sepertinya itu sudah tidak penting lagi.Karena orang yang paling tidak ingin dia ketahui sudah mengetahuinya.Dia mengetahuinya, sekarang terus bagaimana kalau seluruh dunia mengetahuinya?Lucy yang tersenyum angkuh ditampar oleh tamparan tak terduga Adela, "Kamu! Beraninya kamu menamparku!?"Dia menutupi separuh wajahnya dengan tidak percaya.Serangan Adela barusan cukup kuat.Rambut Lucy acak-acakan dan pipinya mulai memerah.Dia menunjuk ke arah Adela dengan tangan gemetar dan memperingatkan dengan gigi terkatup, "Kamu cuma wanita yang pernah ditiduri dan bahkan telah melakukan aborsi. Ayo lihat kelak pria mana yang berani menginginkanmu! Aku akan mengingat tamparan ini dan aku akan memberi tahu Pak Arson. Apa kamu pikir dia akan membiarkanmu menyentuh wanitanya? Adela, kamu sudah tamat!"Adela meliriknya dengan jijik dan mencibir, "Kutu