Share

94 : Kepergian dan Penyesalan

Dava mengemudi mobil Arka secepat kilat hingga hampir seperti terbang, ia berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan ibu sahabatnya yang tak henti mengalirkan darah segar dari kepalanya. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia melihat wajah pucat pasi Arka, air mata mengucur dari mata coklat indahnya. Ia masih ingat betapa dulu ia sangat tidak suka membahas tentang ibunya seolah wanita itu sudah tidak ada di dunia. Tapi hari ini wajah itu berkata lain, kekhawatiran dan rasa sayang masih jelas terpancar di sana. 

“Cepatlah, kumohon!” pinta Arka. 

“Aku bahkan hampir menerbangkan mobil ini, tak bisakah kau melihat seberapa cepat mobil ini sekarang?” keluh Dava. Hanya ia yang tahu betapa tubuhnya gemetar sambil mengemudi. Ia bahkan tak bisa menyeka keringat dingin yang mengucur dari keningnya. 

Mobil mereka tepat berhenti di depan rumah sakit, Arka tak menunggu tenaga medis untuk datang menyusul dengan ranjang medisnya. Ia tetap menggendo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status