Share

Ngungsi

"Lu baik-baik di sini ya, Ta. Gue sama Alvin temenin di sini."

Aku mengangguk serta segera masuk ke dalam rumah Rio agar tidak memancing musuh.

"Yo, telpon bang Kobra, dia gimana?" pintaku.

"Iya, sebentar."

Rio langsung menghubungi Bang Kobra,

"Hah? siapa mereka Bang?"

"Maya, Yo," kudengar percakapan mereka karena Rio sengaja buka speaker agar aku dapat mendengar langsung.

Astaghfirullah, dia lagi. Kenapa dia selalu ingin membuatku celaka, padahal ibunya adalah ibuku juga.

"Lu kudu tiati, Ta,"

"Maya gak tau rumah lu, kan?"

"Gak! lu dah makan belom? gue suruh Alvin beliin makanan ya?"

"Beliin gue nasi Padang saja, Yo. laper gue,"

"Iya siap."

Lagi dan lagi perempuan gila itu masih terus mengincar aku, betapa besar cintanya kepada Kenzo.

Kasihan jiwanya terluka bahkan tumbuh rasa dendam.

Tanpa aku tulis kesedihannya sudah jelas terlihat

Tanpa tangis pun sudah terasa betapa perihnya

Bertekuk lutut aku mengiba diantara pintamu yang lugu

Aku kini hanya mencoba kuat, meski sekedar menemanin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status