Share

66 Luka tak Berdarah

" Anna, Apa menurutmu yang ku lakukan sejauh ini, hanya terlihat seperti perlakuan seorang kakak ke adiknya? Tidakkah kamu merasakan sedikit pun perhatian ku sebagai seorang laki-laki yang mencintai mu, Hah?"

Deg ....

Jantung Sinta yang mendengar percakapan itu berdetak kencang, deru nafasnya tak beraturan. Rasa sakit yang dirasakan oleh Sinta seperti sayatan belati yang menusuk-nusuk ke dalam hatinya.

Sakit ...

Luka yang di rasakannya tak sedikit pun mengeluarkan darah, akan tetapi rasa sakitnya tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.

Sambil terus memegang dadanya, butiran air matanya yang sedari tadi ditahannya kini perlahan mulai sedikit demi sedikit membasahi pipinya.

Luna yang hampir sampai di kamar Peter, dia merasa heran melihat Sinta yang masih berdiri di belakang pintu. Sinta yang melihat kedatangan Luna, dengan cepat Sinta menaruh jari telunjuk di bibirnya.

Sebuah tanda agar sahabatnya itu tidak bertanya apa pun, Luna menganggukan kepalanya mengerti dia pun mendekati S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status