Share

SERATUS DUA PULUH DUA

21+

Amanda tersadar dari tidurnya saat dirasakannya sebuah tangan membelai lembut punggungnya. Gerakan tangan itu terasa lembut dan menenangkan. Tapi belaian itu juga menyadarkannya kalau dia sedang tidak sendiri.

Amanda membuka matanya dan mendapati Arvan yang menatapnya tanpa berkedip. Netra pekat Arvan seakan menghipnotis Amanda membuat tubuhnya seakan membeku di luar namun terasa membakar di dalam. Sentuhan Arvan di punggungnya seakan membangkitkan sel-sel ditubuhnya.

Amanda berusaha tetap tenang dan bernafas sewajarnya walaupun terasa sulit di bawah tatapan Arvan yang seakan sedang mengulitinya.

"Pagi," sapa Arvan tanpa berkedip.

Rasanya Amanda kehilangan suaranya. Rasanya sudah lama sekali dirinya tidak sedekat ini dengan Arvan. Semoga saja suaminya itu tidak mendengar debaran jantungnya.

"Pagi, Mas Arvan sudah bangun," ucap Amanda dengan suara sedikit serak, khas seseorang yang baru bangun dari tidur.

"Yah begitulah, walaupun tidurku sedikit terganggu," ucap Arvan.

Mendengar it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status