Share

SERATUS EMPAT PULUH DUA

Arvan menatap Amanda yang masih tertidur pulas. Hari masih sangat pagi dan udara di luar juga cukup dingin. Bahkan matahari masih belum menampakkan sinarnya namun Arvan sudah terlihat rapi dengan baju kaos dan celana kargo pendeknya.

Ditatapnya Amanda yang masih pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Arvan mengingat percakapan mereka semalam. Banyak hal yang mereka bicarakan sebelum mereka tidur. Arvan tersenyum mengingat untuk pertama kalinya pembicaraan santai dan terbuka seperti semalam terjadi diantara mereka. Arvan berharap di kemudian hari hal itu akan menjadi rutinitas mereka sebelum tidur.

"Maafkan aku, sayang," ucap Arvan sambil merapikan selimut yang menutupi tubuh Amanda.

Dibelainya rambut istrinya dengan sangat pelan.

"Aku mohon jangan marah, aku sungguh minta maaf," ucap Arvan lalu mengecup kening Amanda.

Tidak beberapa lama Arvan keluar dari tenda penginapannya dengan pelan-pelan agar Amanda tidak menyadari kepergiannya.

***

Arvan berdiri menatap air terjun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status