Share

SERATUS EMPAT PULUH DELAPAN

“Hai,, cantik,, boleh aku menggendongmu,” ucap Arvan di depan ranjang bayi.

Tangan Arvan langsung di tepis. dan ketika Arvan berbalik, terlihat Johan yang sudah memandangnya dengan galak.

“hati-hati bila ingin menyentuhnya,” ucap Johan galak.

“dasar… Aku bahkan belum menyentuhnya sedikitpun,” ucap Arvan kesal.

“sebaiknya jangan. Nanti kamu bisa membawa pengaruh buruk untuk putriku,” balas Johan dengan senyum mengejek.

“Sialan.., kamu kira aku kuman,” ucap Arvan sambil melilitkan tangannya ke leher Johan. Jika Johan mengajaknya berkelahi, Arvan sangat siap. Dia sudah berniat membanting Johan dengan tenaga penuh.

“Sudahlah,, kalian ini seperti anak kecil saja,” ucap Tasya dari ranjang pasien sambil menggelengkan kepala memperhatikan tingkah dua pria berumur yang seperti anak kecil yang sedang memperebutkan mainan.

“aku ingin melindungi putri kita sayang,” ucap Johan melakukan pembelaan.

“dimana Amanda, Aku tidak melihatnya,” ucap Tasya yang memilih tidak menghiraukan suaminya. Jo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status