Share

BAB 52| Haruskah Aku Meminta Maaf?

Pembicaraan di mobil kemarin tidak membuat hubungan kami membaik, Naka masih bersikap dingin padaku.

Aku tak tahu harus menjelaskan apa lagi padanya.

Semuanya sudah kujelaskan, tetapi tanggapannya tak sesuai harapanku.

Dan perkataan pedasnya lebih sering kudengar, aku bingung … apakah ini sifat aslinya? Apakah Naka sebenarnya pemarah?

Aku berucap pelan, “Tidak apa, sabar … Naka butuh waktu untuk mencerna semuanya. Jangan terlalu menekannya untuk memahami keadaanku saat itu.”

Aku berjalan pelan, kakiku sudah mulai membaik, tidak terasa sakit lagi ketika dibawa untuk melangkah, tetapi tetap harus berhati-hati.

Aku melintasi mahasiswa yang sedang berkumpul mengelilingi spanduk baru yang terpasang. Teriakkan nan pekikkan bahagia begitu mendominasi, aku ingin melihat isi dari spanduk tersebut, tetapi menyadari kakiku yang belum sembuh total, rasanya tidak mungkin berdesak-desakkan seperti itu.

Diva memanggil namak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status