Share

bab 17

“Papi menampar aku?” tanya Adit. Dia masih tidak menyangka bahwa papinya bisa melakukan hal itu.

“Iya. Agar kamu sadar,” jawab Hendra.

“Sadar!” sahut Adit.

“Kamu sudah di butakan oleh gadis kampung itu, jadi terpaksa Papi Mu melakukan itu,” sambung Leli.

Adit tersenyum getir, dia tidak percaya bahwa orang tuanya begitu sangat kejam. Apa yang salah jika dia mencintai Inez.

“Mami dan papi salah, justru Inez yang membuat aku mengerti arti cinta,” jawab Adit.

“Cinta? Apa papi tidak salah dengar?” ucap Hendra.

“Papi tidak salah dengar, justru seharusnya kalian tidak memandang seseorang hanya dari kasta saja,” sahut Adit.

Dia berusaha membela Inez di hadapan kedunya, karena dia begitu sangat mencintai Inez hingga dia tidak mau kehilangannya.

“Baiklah, kalau kamu mencintai wanita itu. Silakan pergi dan kejar dia, tetapi ingat satu hal saat kamu melangkah keluar dari rumah ini maka pintu rumah ini akan tertutup selamanya,” ucap Hendra.

“Kamu pikir cinta itu segalanya? Seharusnya kamu p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status