Share

Mari Bercinta

Pagi sekali Tara sudah bangun dan langsung menyiapkan sarapan pagi. Ia pun telah mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci serta mengepel lantai.  Padahal jam baru menunjukan pukul enam lewat tiga puluh menit. Ketika mamanya terbangun dari tidurnya ia terheran-heran melihat putri cantiknya telah mengerjakan semua pekerjaan rumah.

“Pagi maa....,” ucap Tara ketika mamanya memasuki dapur.

“Hmmmm tumben anak mama rajin sekali, semua sudah rapih dan kamu juga sudah buat sarapan yaa,” mama mengatakan hal ini sembari mencium pipi putri cantiknya.

“Terimakasih sayang, semakin lama kamu semakin bertambah dewasa,” ucap mama langsung duduk di meja makan.

Lalu mereka pun sarapan pagi bersama. Di sela-sela sarapan pagi Tara mengatakan bahwa dirinya kemarin jalan bersama teman kantornya dan membelikan mamanya dua potong pakaian. Hari ini pun Tara mengatakan pada mamanya, kalau ia dan teman-teman kantornya akan menghadiri acara syukuran atas tercapainya target team mereka di puncak.

“Apa nama daerah letak villa yang di puncak itu Tara?” tanya mamanya.

“Di Ciwedey maa...,” jawab Tara secara spontan mengatakan nama daerah itu.

Padahal ia sama sekali tidak tahu letak lokasi pastinya, hanya saja beberapa rekan kantornya pernah menyebut nama itu ketika mereka pergi jalan-jalan ke puncak.

“Yaa sudah, kamu siap-siap sana, karena Mama hari ini juga ada janji sama teman semasa sekolah jadi mama juga harus bersiap-siap,” ucap mama setelah memberikan izin ke Tara.

Selesai sarapan mamapun langsung menuju kamar mandi, sedangkan Tara prepare untuk membawa beberapa pakaian yang sudah ia persiapkan dari semalam. Jadi ia pergi ke kamar hanya untuk menganti pakaiannya. Setelah Tara telah siap untuk berangkat, mamanya masih berada dalam kamar mandi. Maka Tara pun menunggu mamanya sampai  keluar dari sana. Sekitar lima menit mamanya keluar dari kamar mandi. Langsung saja Tara mencium tangan mamanya yang kala itu hanya membalutkan handuk di tubuhnya.

“Yaa Tara, inget pesen mama...sampai disana hubungi mama yaa...,” ucap mama pada Tara.

Tara hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya dan memberikan jempolnya tanda setuju. Lalu secepatnya Tara berlalu dari hadapan mamanya dan membuka pintu serta berjalan sambil mencari-cari mobil pak Donny. Dilihat nya mobil pak Donny ada diseberang jalan seperti yang ia lihat kemarin pagi. Tara pun menyebrangi jalan itu, mendekati mobil pak Donny.

“Pagi mas....,” sapa Tara pada pak Donny yang telah membukakan pintu mobilnya.

“Pagi Tara...,” ucap Pak Donny sambil mencium kedua pipi Tara.

Lalu mobil mereka pun berjalan menyusuri jalan. di perlukan waktu sekitar tiga setengah jam untuk sampai ke daerah puncak. Dan benar saja daerah yang mereka tuju adalah di daerah Ciwidey. Dalam perjalanan pak Donny mengatakan pada Tara kalau mereka akan berhenti di mini market untuk membeli camilan dan minuman untuk mereka makan selama dalam perjalanan. Mereka pun mampir ke mini market untuk membeli beberapa camilan. Dan kali ini pak Donny yang meminta Tara untuk berbelanja dengan mengunakan kartu kreditnya agar ia terbiasa menggunakannya.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, Tara pun keluar dari mini market itu sambil membawa beberapa minuman dan camilan. Dan ia pun menanyakan pada pak Donny.

“Mas... suka susu coklat, tadi saya belinya susu coklat,” ucap Tara sambil melihat ke arah pak Donny.

“Mas tidak suka susu coklat, mas lebih seneng minum susunya kamu,” jawab pak Donny sambil tersenyum nakal ke arah Tara.

Dalam perjalanan, Tara pun sudah tidak canggung untuk bersandar ke bahu pak Donny. Sambil sesekali mencium pipinya juga mengelus bagian belakang lehernya karena dilihatnya setelah hampir dua jam perjalanan ini, pak Donny agak terlihat lelah. Saat itu waktu baru menunjukan pukul sepuluh pagi.

“Mas...apa kita rehat sejenak di rest area?” tanya Tara pada pak Donny di tengah perjalanan.

“Tidak usah lah Tara, sebentar lagi kita sampai koq,” jawab pak Donny.

Karena mereka berangkat lebih pagi, maka jalan menuju puncak belum terlalu padat. Maka menurut perkiraan sekitar tiga puluh menit saja mereka akan sampai di lokasi. Setelah telah memasuki area Ciwidey dilihat oleh Tara hamparan kebun teh berada disana. Terasa menyejukan ketika mata kita memandang sekitarnya. Di tambah lagi ada beberapa tanaman bunga di sekitarnya membuat daerah tersebut terasa indah dan nyaman.

Mobil pak Donny pun akhirnya memasuki sebuah kawasan Villa. Dilihat oleh Tara mobil ini menuju pada sebuah villa besar dengan pintu gerbang dan tembok yang tinggi. Setelah berada di pagar itu, pak Donny pun menghubungi seseorang, tidak lama kemudian dilihatnya seorang lelaki membuka pintu gerbang. Mobil pun berjalan menuju area parkir. Disana ada dua orang yang berjaga mendekati pak Donny. Lalu pak Donny meminta kepada kedua orang itu untuk membawa perlengkapan pakaian kami kedalam kamar.

Pak Donny kemudian mengajak Tara untuk melihat-lihat bagian luar dari Villa itu serta mengajak masuk untuk melihat-lihat kamar-kamar yang lain. Terlihat sekali kalau Tara takjub dengan interior dari villa milik pak Donny. Ia pun melihat pak Donny seperti seorang seniman. Karena tata letak seluruh bagian dalam pun sangat elegant, terlihat megah dan mewah. Pada bagian belakang dari bangunan utama dilihat nya sebuah kolam renang besar dimana disamping dari kolam tersebut ada sebuah bale untuk duduk-duduk. Dilihat nya juga pada bagian lain dekat air mancur ada sebuah jacuzi. Kolam kecil yang diperuntukan hanya untuk berendam saja. Semua tertata rapih dan sangat bersih.

Setelah Tara melihat-lihat baik di dalam ataupun di luar villa itu, lalu pak Donny pun mengajak Tara untuk makan siang.

“Tara... ayoo kita makan dulu,” ucap pak Donny.

“Hmmmm terlihat mengiurkan sup iga sapinya mas...,” jawab Tara ketika mendekati meja makan.

Dilihatnya ada seorang asisten rumah tangga yang telah menghidangkan makan siang mereka. Lalu asisten rumah tangga itu pun berlalu ketika kami akan mulai menyantap makanan.

Kami pun makan sambil pak Donny menjelaskan tentang interior dan segala macam yang berkaitan dengan pembangunan villanya. Ia pun mengatakan pada Tara, kalau asisten, penjaga villa dan tukang kebunnya dibuatkan rumah persis di belakang villa ini. Pak Donny pun menjelaskan pada Tara , selain gaji yang diterima tiap bulan mereka pun diberikan lahan oleh pak Donny untuk bisa digunakan untuk menanam segala kebutuhan mereka.

Setelah mereka selesai makan, pak Donny mengajak Tara berjalan di kebun belakang melihat tanaman stroberi. Pada saat itu stroberi yang di tanam memang telah tumbuh besar, jadi sangat terlihat indah di pandang mata.

“Mas...boleh saya petik?” tanya Tara pada pak Donny.

Pak Donny mengangukan kepalanya tanda setuju sambil memberikan wadah untuk tempat stroberi yang akan di petik oleh Tara. Pak Donny melihat Tara sangat senang sekali dengan aktifitas memetik stroberi, dengan cara mengunakan gunting kecil. Ia pun terlihat memilih-milih ketika memetik stroberi tersebut, hanya yang besar dan yang terlihat lebih merah saja yang di gunting oleh Tara. Dan tak terasa Tara telah menghabiskan waktu selama dua jam di kebun. Ia tersadar telah lama di kebun ketika tubuhnya mulai merasakan rasa dingin.

“Mas... udah cukup segini aja, udah terasa dingin disini,” ucap Tara sambil berjalan mendekati pak Donny yang hanya menunggu di sebuah pendopo kecil.

“Ayoo...kita masuk ke dalam, “ ucap pak Donny sambil membawakan wadah yang telah berisi stroberi.

Sesampai di dalam, Tara langsung menuju dapur dan mencuci stroberi yang telah ia petik dan mengganti wadahnya dengan sebuah mangkok besar. Lalu ia pun mulai mencicipi stroberi itu. Terasa manis dan segar tentunya. Ketika ia mulai kembali memakan stroberi itu ke mulutnya tiba-tiba pak Donny memeluk dirinya dan mengambil stroberi yang ada di mulutnya berpindah ke mulut pak Donny.

“Aaahh.....Mas ini,” ucap Tara dengan manjanya.

Langsung mereka berdua saling melumat bibir masing-masing dengan stroberi yang masih berada di mulut pak Donny. Cukup lama mereka merebutkan sebuah stroberi dari mulut pak Donny ke mulut Tara, hingga akhirnya ketika strouberi itu telah habis mereka tetap saling mengulum lidah masing-masing hingga bunyi dari lumatan bibir dan lidah mereka membuat mereka semakin merasakan sensasi yang berbeda. Kemudian pak Donny pun mengangkat tubuh Tara yang langsing itu ke kamar utama tanpa melepaskan lumatan dan permainan pada lidah mereka.

 Sesampai di kamar pak Donny meletakkan tubuh Tara pada kasur yang sangat empuk dan lembut itu masih dengan mengulum lidah Tara. Mereka pun secara bergantian mengulum lidah mereka masing-masing. Sampai akhirnya secara perlahan tangan dari pak Donny sudah mulai menjalar ke bagian payudara Tara yang masih  montok. Tangan pak Donny meremas-remas payudara Tara yang kala itu masih mengunakan pakaian lengkap. ketika itu Tara mengunakan Kaos tanpa kerah dan celana jeans. Begitupun dengan pak Donny.

Lalu pak Donny pun membuka pakaian Tara. Terlihat jelas saat ini payudara yang montok dengan bra berwarna hitam. Terlihat putih bersih. Tangan pak Donny terus saja meremas-remas kedua payudara Tara masih dengan kondisi mengulum lidah tara. Terdengar beberapa kali desahan Tara.

Apalagi ketika puting nya di pilin-pilin oleh pak Donny, seketika Tara semakin menyedot lidah pak Donny lebih cepat dan dalam. Kini pak Donny pun melepas secara perlahan bra berwarna hitam itu. Dilihatnya puting berwarna hitam kemerahan milik Tara yang membuat pak Donny bernapsu untuk segera melumatnya. Seketika mulut pak Donny telah berpindah ke putingnya Tara, secara bergantian di lumat kedua puting itu dan membuat Tara semakin mendesah dengan keras.

“Ouououhh...Aaaah....eenaak mas,’’ terdengar desahan Tara ketika bibir pak Donny melumat puting itu. kini satu tangan pak Donny tetap meremas-remas payudara Tara sedangkan tangan lainnya telah masuk kedalam celana jeans Tara untuk memberikan rangsangan pada bagian klitorisnya dengan menekan dan mengesekan jari nya dengan bagian klitoris milik Tara hingga membuat Tara memohon pada Pak Donny untuk melakukan lebih dari itu.

“Auouoouuhh....Aaaarrrh...nikmat sekali bagian itu mas...terusss, eenaak mas, desahan dan erangan dari Tara terus berlanjut.

Hingga Tara pun tidak sabar, sampai ia membuka sendiri celana jins nya sambil membiarkan bibir pak Donny tetap berada dalam putingnya dan tangan pak Donny lainnya tetap dibiarkan mengesek-gesekan area kltorisnya. Celana jins itupun telah terlepas dari tubuh Tara. Saat ini tangan dari Pak donny yang satunya sudah mulai menurunkan celana dalam Tara. Sedangkan tangan satunya tetap berada di bagian klitoris Tara.

Setelah bagian bawah Tara telah tidak mengunakan apapun, membuat jemari tangan pak Donny semakin leluasa memainkan bagian klitoris  itu hingga membuat Tara semakin menggila dan histeris dibuatnya. sesekali Tara mengoyang-goyangkan bokongnya ketika terasa area klitorisnya semakin terasa nikmat.

“Mas.....Eennaakk sekali, teruss mas...lebih kenceng mas,” pinta Tara.

Karena terus saja Tara merengek , maka bibir dan mulut pak Donny pun turun kebagian bawah dan mulai mengulum klitoris milik Tara. Dilihatnya vagina milik Tara putih bersih tanpa ada rambut sehelai pun. Terlihat sudah vagina itu kini membesar dan tegang  karena rasa nikmat yang telah Tara rasakan secara terus menerus. Begitupun dengan bagian klitorisnya semakin membesar dari bentuk biasanya hingga membuat pak Donny lebih mudah menghisapnya.

“Isaap terus mas...Aarhh...nikmat sekali mas...Ouooouuuah,” desah Tara sambil mengoyang-goyangkan bokongnya.

Sesekali bokongnya naik dan turun dibarengi dengan jeritan kecil pada mulutnya. Sedangkan tangan kanan dan kirinya meremas-remas sendiri payudaranya. Tara pun sekarang berupaya mengambil bantal yang ada disampingnya untuk ia taruh dibagian bokongnya. Agar mempermudah pak Donny untuk melakukan hisapan lebih dalam lagi.

Benar saja ketika bokongnya lebih tinggi dari badannya, pak Donny lebih kuat menghisap klitorisnya. Kemudian kedua dari kaki Tara kini sudah berada di punggung pak Donny. Tara sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya hingga ia pun mengangkat-angkat bokongnya yang sudah tinggi, semakin tinggi ketika hisapan dari pak Donny demikian kuatnya. Hingga akhirnya Tara pun menahan bagian kepala pak Donny untuk tetap berada di Vaginanya sambil ia mengoyangkan bokongnya ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah dibarengi dengan teriakan rasa nikmatnya.

“AaOuoah.... Eeeenaaakkk masss,” desah Tara sambil mengangkat bokongnya tinggi.

Ketika dirasakan akan mencapai klimaks Tara pun menggapit kepala pak donny dengan kedua pahanya sambil menahan kepala pak Donny untuk tetap berada di vaginanya dan mengoyangkan bokongnya lebih keras lagi dengan rengekannya untuk tetap terus mengisap klitorisnya.

“Eeenaaak sekaalii mas....isaap terusss mas....Aououharhhh,” jerit Tara sambil mengangkat bokongnya tinggi, dibarengi dengan keluarnya cairan dari vaginanya yang telah memenuhi mulut dari pak Donny.

“Aaarrrh nikmat sekali mas, Eeenaaakkk masss.,” ucap Tara dengan suara lirihnya.

Pak Donny hanya tersenyum dan mencium kening Tara. Sesekali pak Donny melihat bokong Tara masih naik turun atas sensasi yang telah ia berikan. Pak Donny lalu  meminta Tara untuk mandi dengan air hangat karena hawa disana sudah mulai dingin. Dengan manja Tara meminta pak Donny untuk mandi bersama dirinya. Mereka pun akhirnya mandi bersama. Ketika celana dalam pak Donny dibuka oleh Tara langsung saja terlihat Batang dari kemaluan pak Donny menegang. Lalu oleh Tara dilakukan pemijatan pada bagian batang tersebut. Hingga akhirnya Tara pun berjongkok menghadap pak Donny yang kala itu berdiri. Setelah melakukan pemijatan dengan tangannya sekarang Tara pun melakukan pemijatan dengan lidah dan mulutnya.

Di awali dengan menjilati daerah selakangan pak Donny, yang  membuat batang kemaluan pak Donny membesar dan semakin tegang. Lalu Tara pun mulai mengulum kedua buah zakar dari pak Donny. Dan membuat pak Donny merasakan kenikmatan.

“Aaaauuuaarh....nikmat sekali Tara,” ucap pak Donny sambil terus menikmati jilatan Tara pada kedua buah zakarnya.

Saat ini Tara mulai menjilati daerah paling ujung pada batang kemaluan pak Donny. Secara terus menerus Tara melakukan jilatan dan hisapan kecil pada bagian ujung batang itu yang membuat pak Donny semakin menggila dibuatnya.

“Aaarrrhhhhh....Eeeenaaak Tara, isaaap semua Tara, mas udah tidak tahan...Ououh” desahan pak Donny terdengar semakin mengila.

Hingga akhirnya ketika Tara kembali menghisap hanya pada bagian ujung batang kemaluannya, pak Donny seketika mendorong kepala Tara untuk memasukan batang kemaluannya yang sudah tidak tahan menerima isapan dan jilatan kecil di bagian atas dari batang itu seluruhnya ke mulut tara, kemudian Tara menghisap sangat dalam batang itu dan hampir mengenai langit-langit yang berada di mulutnya. Tara menghisap batang kemaluan itu keluar dan masuk secara perlahan hingga akhirnya ia melakukan dengan kecepatan keluar dan masuk pada batang kemaluan itu, hingga membuat bokong dari pak Donny maju dan mundur pada mulut Tara.

“Aaauuaouh....hisap  lebih dalam Tara, Aouhouooh...Eeenak sekali Tara..., “ rengek pak Donny.

“Aaarrhhhh....mas mau keluar ini....Ououhhhhaarrrh....nikmatnya Tara,” ucap pak Donny sambil menekan seluruh batang kemaluannya penuh ke mulut Tara.

Akhirnya cairan kenikmatan milik pak Donny pun keluar dan memenuhi mulut Tara. Dan hal ini sudah kedua kalinya Tara menikmati cairan milik pak Donny yang terasa agak asin. Setelah itu mereka pun mandi bersama dengan air hangat. Dan pastinya dengan rasa puas.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sumi Yatun
bikin ngeri ini aduh gemeter jdnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status