Share

BAB 23 Patah Hati yang Tidak Disadari

Nicha masih memikirkan kejadian tadi pagi. Selama seharian ia hanya bisa merenungi kata terakhir yang dilontarkan oleh teman lamanya.

“Ibu, klinik Gilang dekat dari sini. Aku ingin ke sana,” ujar Nicha.

Nicha bosan tinggal dan hanya diam melihat ayahnya bekerja. Lagipula Nicha sudah janji untuk menemui Gilang lagi, bagaimana pun juga ia harus konsultasi dengan dokter tersebut.

“Aku akan jalan kaki saja. Tidak apa-apa,” lanjutnya.

“Kenapa tidak bersama Rangga saja. Lagian kalian kan akan menikah, harusnya kalian bisa memanfaatkan waktu untuk bersama lebih lama.”

Nicha melihat ayahnya dengan malas. “Nicha kau harus belajar mencintai Rangga, karena ayah akan tetap menikahkan kalian. Rangga itu anak yang baik dan bertanggung jawab, dia sudah lama sama ayah jadi ayah tahu bagaimana anak itu. Ayah yakin kalian akan cocok,” jelas pak Faris lagi.

“Kau tidak boleh membantah kemauan ayah yang ini Nicha. Ayah dan ibumu sangat berharap agar kau menikah dengan Rangga secepatnya,” lanjut pak Faris
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status