Share

BAB 80 Sesuatu Yang Besar

Hujan belum juga turun-turun, hanya suara petir sesekali yang dapat membuat jantung berdetak sedikit lebih cepat.

Nicha paling takut yang namanya petir, seperti perasaan was-was, khawatir dan ketakutan. itu semua perasaan yang tak karuan.

Padahal hanya lewat jendela, Nicha bisa melihat gelapnya di luar rumah. Ia masih duduk sendirian di sana dengan kucingnya yang masih tertidur dengan pulas di lantai.

Nicha memeluk tubuhnya sendiri, merasa kesepian padahal ia memiliki Gilang di rumah. Semuanya percuma saja, ketika laki-laki tersebut malah mengurung dirinya di kamar tanpa memberi penjelasan yang pasti.

“Aku menyukainya Tuhan. Tapi jika melihatnya terluka begini, aku tidak bisa.”

Nicha berdiri dan melangkah pelan kembali ke depan kamar Gilang, ia ingin mengetuk pintu itu namun tangannya sangat berat.

Gilang tak sengaja melihat jari-jari kaki Nicha yang terlihat di bawah kolom pintunya, pria yang sedang duduk di kasurnya itu hanya bisa tersenyum pahit. Ia jadi penasaran, apa yang akan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status