Share

BAB 82 Tampan

“Dia sudah pulang.” Begitulah ucapan pertama kali Nicha saat melihat Gilang di depan rumahnya.

Wanita tersebut memutuskan menunggu pria itu di depan pintu, ia tersenyum lebar saat mata mereka bertemu.

“Aku tidak sabar untuk menyelesaikan semua ini lalu menikah dengannya,” batin wanita dengan penjepit rambut merah di bagian atas kepalanya membuatnya terlihat begitu manis seperti anak remaja.

Pria itu hanya memakai kemeja putih tulang, setelah keluar dari rumah sakit, Gilang memutuskan untuk segera melepas jas putih kebanggaannya.

Hatinya merasa gagal, padahal dia sendiri yang memilih jalan tersebut.

“Kau sampai jam berapa tadi?” tanya Gilang lembut sembari mengelus kepala Nicha, itu sudah menjadi kebiasaan yang tidak boleh dilupakan oleh Gilang.

“Masih agak siang, mungkin sekitaran jam tigaan,” jawab Nicha apa adanya.

“Ada apa di rumah sakit, apa ada masalah?” tanyanya kemudian.

Gilang menggeleng. “Tidak ada sama sekali, tadi ada rapat,” dustanya. Mau tidak mau. Gilang harus membohongi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status