Share

Hampa

Setelah Mas Anton mengurungkan niatnya untuk pergi dari rumah ini, kami pun kembali masuk ke kamar masing-masing karena hari masih pukul empat pagi. Namun, berbeda dari malam yang lalu, aku dan Mas Anton pisah kamar mulai malam ini, aku tidur di kamarku yang biasa aku tempati.

Sementara Mas Anton tidur di kamar bekas almarhum Om,nya kak Novi yang berada di lantai dua, tak jauh dari kamarku hanya selisih dua pintu, ruang tempat kerja papa dulu, dan bekas kamar almarhum Papa Bramantyo dan Mama Sofia.

Kebetulan kamar itu tak ada yang menghuni, dan tetap terawat juga bersih, karena memang setiap hari dirapikan oleh asisten rumah tangga yang biasa bekerja paruh waktu di rumah ini.

Ada rasa yang amat begitu hampa, sesaat setelah Mas Anton menalakku, juga sikap kak Novi yang berubah drastis dingin dan acuh padaku.

Aku merasa hidup ini sendiri, tanpa teman dan saudara, suami pun tak memperdulikanku lagi. Aku terima dengan lapang dada, aku yang membuat kehancu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status