Share

Bab 132

Setelah kejadian dramatis tadi, kini aku bertingkah malu-malu kucing ketika pemilik sepasang manik coklat terang itu menatapku penuh cinta. Bukan tak percaya, tapi tatapan pria di sampingku ini mampu membuat bulu kudukku meremang.

"Why, baby?"

Sontak aku menatapnya tak percaya, astaga-- apakah ini suamiku? Kenapa aku berasa duduk disamping sugar daddy? Huffhh..

"Yes, Dad. I miss... kissing Daddy's lips." Jawabku polos tanpa dosa.

Kak Izzuddin tampak mengulum bibir seksinya itu sambil melirikku menggoda, sial!! Aku tidak tahan, ku tarik tengkuk lehernya dan mengecup bagian menggoda itu penuh agresif.

'Huh!'

Tampaknya semua orang terkejut karena ulah nakalku ini, tapi aku tidak peduli.

"Naughty wife." Bisik lelakiku ini gemas. Reaksiku jangan ditanya, aku malah menjilat bibirku sensual kemudian bermanja ria di lengannya.

"Sekarang masih ada tradisi apa lagi, Pak?" Tanyaku santai tanpa rasa malu.

Pak penghulu yang masih ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status