Share

Bab 80

Seketika Syilla dibuat cemas sambil membantu Bi Sima menyeka keringat di dahinya.

Perempuan mungil itu rupanya belum menyadari dengan apa yang baru saja di katakan Bi Sima, mungkin karena terlalu senang bisa mendapatkan teman ngobrol yang sopan dan baik hati.

"T-tidak, Nona. Lebih baik saya menemani Nona muda sampai selesai sarapan disini saja." jawab Bi Sima saat berada didepan pintu dengan tubuh sedikit bergetar.

"Eoh, tidak bisa begitu dong, Bi. Syilla kan takut kalau makan sendiri. Kak Izzu juga tiba-tiba pergi tadi, padahal Syilla belum diberi makan." Rengek perempuan itu sedikit kesal.

"T-tapi, Nona--"

"Sebentar, Syilla akan menelepon Kak Izzu dulu." potong Syilla kesal, pelaturan macam apa itu? Melarang para pelayan masuk kamarnya, bukankah itu sangat menyebalkan sekali.

Mendengar Syilla akan menelepon Tuannya, Bi Sima sampai kesusahan menelan ludahnya sendiri, rasa takutnya itu membuat tubuhnya bergemetar hebat,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status