Share

Bab 624

Neil tidak buta, dia melihat jelas Lyana yang menggertakkan gigi karena kesal.

"Kalau tidak mau melayaniku, ngapain datang?" Neil tersenyum.

"Kamu mempunyai uang dan kekuasaan, sedangkan aku tidak bisa menolak perintah atasan. Kalau tidak dipaksa, apakah menurutmu aku bakal sukarela melayani manusia yang semena-mena sepertimu?"

Neil mengerutkan alis. "Aku? Semena-mena?"

"Kamu menggunakan kekuasaan untuk memaksa manajer menekanku. Kalau bukan semena-mena, terus apa namanya?" Di mata Lyana, Neil bukanlah pria yang baik.

Neil tidak membantah. "Maafkan aku, kemarin malam aku tidak sengaja."

"Em, aku memaafkanmu. Apakah aku sudah boleh pergi?" Lyana mengerutkan bibir.

Neil mengusap keningnya. Tampaknya Lyana masih marah.

"Baiklah, silakan pergi." Neil mengangguk, dia tidak mau memaksa Lyana.

Lyana langsung pergi. Sesampainya di depan pintu, dia berhenti dan membalikkan badan. Neil tersenyum, dia mengira kalau Lyana menyesal.

"Kita bisa berteman ...."

"Aku mau tanya, aku tidak akan dipecat,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status