Share

Part 24

Setelah selesai mandi, aku bergegas pergi ke ruang tengah. Di sana sudah ada ayah yang menunggu. Mendadak jantungku berdebar semakin hebat. Tidak lama lagi, apa yang masih tersembunyi rapat akan terbuka dengan sangat lebar.

Langkah kaki kian dekat menghampiri ayah dan ibu di sana. Meski rasanya sangat tak menentu, bibir tetap harus terukir sebuah senyuman yang sangat manis.

“Ayah,” sapaku di hadapannya. Tangan mengulur kepadanya meminta untuk bersalaman.

“Alhamdulillah, akhirnya kamu pulang juga, Dan. Kata ibumu, kamu pulang karena mau menikahi seorang gadis yang sengaja dibawa ke sini. Anak Ayah memang sudah dewasa sekarang ya? Pulang mau mengenalkan calon istri. Kalau nggak begitu, pasti nggak bakalan pulang ‘kan, Dan?”

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status