Share

Bab 0125

"Kritis, masih belum bangun."

Yudha mendesah panjang dan hendak mengatakan sesuatu ketika Tanto meninjunya.

Dia mengelak sambil memegangi kepalan tangan Tanto. "Paman, apa maksudmu?"

Agnes langsung melangkah maju dan menampar lengan Tanto. "Mau bikin masalah apa lagi kamu? Apa menurutmu Ayah sudah hidup terlalu lama?"

"Benar, Paman, tolong bicara baik-baik saja. Kakek sedang sakit ...." Melanie pun membantu.

"Diam!" Tak disangka, Tanto menatap tajam ke arah Melanie.

Dia menatap Agnes dan Yudha. "Kalian lebih tahu dari aku kenapa Ayah tiba-tiba jatuh sakit."

Keduanya menundukkan kepala dan tidak berkata apa-apa.

Mereka sangat menghormati dan mengagumi Kakek Susilo.

Agnes bahkan mulai merenung apakah dia memang terlalu buru-buru ingin menceraikan Yara dari Yudha. Padahal dia tahu umur Kakek sudah tidak lama lagi.

Dia tanpa sadar melirik Yara di sudut.

Yara berjongkok sambil memeluk lututnya. Wajahnya sedikit pucat dan matanya kosong.

Tentu saja, Tanto tidak akan membuat keributan di ruma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status