Share

Bab 0137

Yara berpikir lama sebelum sampai pada kesimpulan, "Aku nggak bisa menebaknya sama sekali."

Dia menjelaskan, "Di keluarga Lastana, Paman selalu dianggap sebagai orang yang paling nggak bisa diandalkan dan nggak punya ambisi. Tapi menurutku selama ini ... dia bukan orang semacam itu."

Siska mengangguk sambil berpikir, "Benar juga, memang sulit dimengerti."

"Hah?" Yara merasa aneh. Siska harusnya sangat jarang berhubungan dengan Tanto, kenapa dia bisa berkata sulit ditebak?

"Maksudku ...." Siska memulai keahlian komentar kasarnya. "Dia jelas-jelas bukan orang baik, tapi dia sempat perhatian padamu. Benar-benar sulit dimengerti."

Yara tertawa. "Kalau begitu, mungkinkah aku bisa minta tolong dia memberikan lukisan ini kepada Kakek?"

"Harusnya sih bisa." Siska mengangguk setuju dan tidak bisa menahan diri mengata-ngatai, "Masih mending daripada diberikan kepada Yudha yang buta itu."

"Oke, begitu saja." Yara segera menghubungi Tanto dan mereka berdua membuat janji bertemu.

Keesokan harinya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status