Share

Bab 0215

Yara belum pernah melihat Siska seperti ini sebelumnya. Hatinya benar-benar dilanda panik.

"Siska, kamu kenapa? Liana bilang apa? Jangan menangis, jangan menangis."

Siska tidak ingin Yara khawatir, tetapi dia sama sekali tidak bisa membendung air matanya. Dia hanya bisa berkata dengan suara lirih sambil sesenggukan, "Rara, nggak ... nggak apa-apa. Biarkan ... biarkan aku menangis sebentar."

"Menangislah, menangislah." Yara memeluk Siska dan menepuk-nepuk punggungnya.

Mereka berdiam di tempat sepi itu selama hampir setengah jam sebelum akhirnya Siska bisa mengendalikan dirinya lagi.

"Rara, aku sudah memutuskan, aku ingin pergi dari Selayu."

"Pergi?" Yara juga baru-baru ini memikirkannya. Setelah menceraikan Yudha, dia pasti harus menyembunyikan kehamilannya, jadi, tentu saja dia harus pergi.

Dia hanya tidak menyangka Siska juga ingin pergi. "Kalau begitu, ibumu ..."

"Aku ingin membawanya pulang ke kampung halaman." Siska tampak sudah memikirkan banyak hal selama setengah jam terakhir. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status