Share

48. Jangan Pergi

Bibir tipis dengan polesan lipstik berwarna nude itu sedari tadi tidak bisa berhenti tersenyum, Ellena sangat senang karena akhirnya ia bisa kembali pulang ke negaranya.

"Terima kasih atas bantuannya, Bik Ema," ujar Ellena tulus. "Dan juga tolong sampaikan terima kasih saya kepada Nona Azkia." Menggenggam tangan Bik Ema hangat, setelah ini pasti ia akan sangat merindukan wanita paruh baya ini.

"Baik, Nona," balas Bik Ema seraya tersenyum. Namun, di dalam hati, Bik Ema merasa cemas. Bagaimana caranya ia menghentikan mobil ini? Sedangkan tadi, ia yang menyuruh sang sopir untuk mengikuti kemauan Ellena.

"Apakah Nona Azkia benar-benar ingin membantu nona Ellena kabur?" batin Bik Ema. Pikirannya sama sekali tidak tenang karena perjalanan menuju bandara terbilang lancar. "Seharusnya sudah ada yang menghalangi kami," lanjut Bik Ema dalam hati.

Titik-titik air hujan mulai menetes membasahi kaca mobil, dada Bik Ema terasa sesak melihat alam yang seakan mendukung p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status