Share

Crash Melody 90

“Nggak. Gue nggak akan bilang siapa-siapa,” sahut Rita, “percaya sama gue.”

“Thanks ya, Ta,” kata Dania.

Setelah memutus sambungan telepon, dia lalu berjalan mendekati ranjang.

***

Karra meletakkan kopi Endra di atas meja. Wanita itu tak langsung kembali ke ruangannya. Dia duduk di kursi yang ada di depan meja Endra. Dia mengamati wajah Endra dengan tatapan kagum. laki-laki itu ungguh rupawan. Seandainya saja kedekatannya dengan Endra bisa lebih dari sekedar bos dan sekertaris.

“Ehm.”

Deheman Endra itu membuyarkan pikiran Karra.

“Kerjaan lo selesai belom? Malah ngelamun di sini?” kata Endra.

“Udah dong,” sahut Karra, “pak Endra saja lemot. Kerja dai pagi sampe jam sembilan malem nggak selesai-selesai.

Endra terbahak. “Sialan lo!” katanya.

“Pak Endra ...,” kata Karra. Dia masih menatap wajah Endra dengan tatapan takjub.

“Hmm ...,” sahut Endra. Pandangannya tak teralih dari layar laptop.

“Pak Endra pernah nggak sih jenuh gitu sama dunia Pak Endra. Sama kerjaan. Sama rutinitas yang gini-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status