Share

Bab 222 : Polos Atau Agresif?

“Tolong sampaikan ke Pak Aris, malam ini Yura tidak akan pulang ke rumah, karena saya menculiknya.”

Mulut Yura menganga mendengar ucapan Ghea ke sang mama. Ia tidak menyangka bahwa mertuanya akan bicara seperti itu.

“Tapi, dia tidak membawa baju.”

Yura tertawa mendengar jawaban sang mama, dia yang sedang duduk di karpet ruang keluarga rumah mertuanya menepuk beberapa tas kertas berisi baju yang dibelikan Ghea untuknya.

“Mama tidak perlu cemas, mama Ghea membelikan aku satu lusin baju tidur,”ucap Yura saat Ghea mendekatkan ponsel ke arahnya.

Mirna benar-benar merasa senang, sepertinya tidak ada kebahagiaan lain untuknya sekarang, selain rasa syukur karena sang putri mendapat kasih sayang melimpah dari sang ibu mertua.

“Jadilah menantu yang baik, Ra. Ingat jangan merepotkan!”

Ghea tersenyum dan kembali menempelkan ponsel ke telinganya, dia berbicara lagi dengan Mirna sebelum akhirnya menutup panggilan itu.

“Hari ini aku sangat senang, terima kasih Ma.”

Yura menyandarkan kepala k
Adinasya Mahila

Ini gimana malah lakinya yang takut dimintai nafkah batin? wkwkkwkwk

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (20)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
ya ampun ini yang minta nafkah batin yang cewek .........
goodnovel comment avatar
Sindi Sandora
hayoo yuraa semangat buat bisa mendapatkan hatinya rai biar kamu bisa saling mencintai dan tidak ada kata perpisahan setelah kamu melahirkan nantinya hehe
goodnovel comment avatar
Sindi Sandora
kok ngakak banget liat raiga yang kalang kabut yaa takut istrinya minta nafkah batin heheh seharusnya yura kan yang degdegan wkwkw
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status