Share

Bab 22

Erisya mengusap pipi Daisy lembut.

Hari ini adalah pertemuan perdana mereka dengan status yang berbeda. Daisy kini telah menjadi calon istri Arthur dan Erisya sebentar lagi akan menjadi ibu mertuanya.

Sejak kedatangannya, Daisy tidak berhenti menangis. Dia merasa tidak pernah pantas untuk menjadi pendamping seorang Arthur.

Tapi, Erisya meyakinkan Daisy bahwa dia akan menerima gadis itu dengan baik karena Arthur sudah memilih Daisy sebagai wanita yang dicintainya. Erisya juga tidak terlalu peduli dengan masa lalu Daisy, karena semua hanyalah kecelakaan dan tanpa unsur kesengajaan.

Wanita paruh baya itu juga mengerti bahwa sejatinya Daisy adalah gadis yang baik dan polos. Tidak ada alasan lain untuk tidak menerima Daisy yang sekarang hidup sebatang kara.

"Minum dulu," Arthur menyodorkan segelas air.

Erisya masuk ke kamar setelah menerima telepon dari karyawannya tentang pesanan kue kering di toko. Ia berpesan pada Arthur untuk menjaga Daisy da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status