Share

part 14. Joya

 Bimo berbaring di ranjang kamarnya. Menatap gawai yang tak lelah menyala, satu per satu menampakkan gambar Keyra dengan berbagai gaya. Ada sebait sesal yang menjalar menjumpa sesak, memukul relung hatinya dengan telak.

“Key, harusnya aku yang mendapatkanmu, kan? Harusnya aku yang memilikimu, kan?” bisik Bimo di sela memandangi gambar Keyra penuh kekaguman. Matanya menyala penuh luka. Duhai, wajah sayu itu kian menggambarkan nelangsa tak berkesudahan.

Bimo lelah. Matanya hendak terpejam saat dering panggilan di ponselnya berbunyi. Pria itu mengernyitkan dahi saat melihat sebuah nama yang berpendar di layar. Joya.

Ragu namun Bimo tetap menekan ikon telepon berwarna hijau. “Halo ….”

Terdengar suara isakan di seberang.

“Mbak … Mbak Joya, kenapa?” Bimo bertanya khawatir. Tentu saja, meski sangat jarang bertukar kabar, tapi Joya masih sosok yang Bimo segani. Di masa lalu, juga kini.

“Bim … kamu tahu, kan, kalau Damar mau nikah?” Joya m

Nur Melati

hai, terima kasih karena sudah membaca cerita ini. kira-kira, apa yang akan Bimo lakukan pada Keyra?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status