Share

Surat Persetujuan Cerai

"Anak saya.. Sheza. Dimana dia?" Ucapnya lirih.

"Kamu bertanya dia dimana? Hahaha.. kenapa Abang mendadak bicara formal begitu.." aku terkekeh mendengar Bang Rozi berbicara formal sambil berlutut, apalagi nada bicaranya sedikit gemetar.

Pria berkemeja lusuh itu semakin memelas, seakan putus asa begitu mendalam.

"Ah, kenapa dengan ekspresimu itu, Bang? Kamu hanya menghadapi ibu rumah tangga biasa, loh.. kamu sungguh rela berlutut seperti itu.. hahahaha," aku tertawa terbahak-bahak. Benar-benar lucu sekali melihat ekspresi Bang Rozi yang ketakutan.

Bukannya dia bilang aku hanya ibu rumah tangga biasa dan tak mampu mengalahkannya?

"Dimana Sheza???!!!" Dia berteriak penuh emosi. Wajahnya memerah. Aku baru kali ini melihat pria yang suka cengengesan itu marah seperti ini.

"Ups... sabar.. sabar! Baiklah, uangnya mana? Aku mau lihat dulu uang itu," ucapku setelah tawaku reda.

Bastian dan Bang Rozi tergesa-gesa memperlihatkan uang dalam tas yang mereka pegang masing-masing.

"Ini.. lihat! Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status