Share

Part 43

Aku berusaha untuk bersikap sewajarnya. Menetralkan segala rasa, yang dulu pernah singgah dan sempat menetap di dalam hati. Ayah dan orang itu sudah menyadari keberadaanku, sesaat setelah terdengar suara deru mesin kendaraan Paman.

Sekuat tenaga aku mencoba menahan gejolak pertanyaan yang selama ini aku simpan rapat-rapat. Bagaimana keadaannya, apakah dia baik-baik saja? Bagaimana pekerjaannya, kenapa tiba-tiba pergi dan menjauh?

Pertanyaan itu sering sekali terukir di papan pesan whatsapp yang di atasnya masih tersimpan namanya. Namun kata demi kata itu selalu saja kuhapus kembali dan mengembalikannya ke posisi semula.

Kini semua pertanyaan itu lenyap bersama air mata Ayah yang membanjiri pipi dan menyesakkan dadanya.

Apakah posisi berlutut itu tidak terlalu berlebihan? Hanya karena dia meninggalkan Ayah, begitu tahu Ayah lumpuh dan jatuh miskin? Haruskah sampai sebegitunya dia menyesali diri. Ataukah ada hal lain yang membuatnya begitu merasa bersalah?

Sebisa mungkin kuatur suar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status