Share

Bab 43. Nila Menghilang

Jantung Nila berdegup semakin cepat, kedua kaki terasa lemas seperti kehilangan tulang saja. Tangannya berpegang pada dinding, memutar otak bagaimana cara terlepas dari kematian.

Gadis itu menyesali keputusannya untuk ikut dengan Zanna. Sungguh, dia tidak menduga sama sekali bahwa Zanna benar-benar sudah berubah. Padahal tadi dia tersenyum dan bersikap baik, hal itu berhasil membuat Nila percaya.

"Nila, jangan ketakutan begitu. Di rumah hitam ini hanya ada dua opsi." Zanna melirik sekilas pada kakaknya sebelum melanjutkan, "Pertama, mati perlahan. Kedua, tetap hidup, tetapi seperti mati."

"Mbak Za jangan bercanda. Itu pilihan yang nggak masuk akal, Mbak!"

"Terserah, karena nggak ada opsi ke tiga. Kalaupun ada, itu nggak berlaku buat kamu."

Alyssa mengangguk setuju mendengar ucapan sang adik. Meskipun rumah hitam itu milik Alyssa, dia memberi kekuasaan pada adiknya juga demi membalaskan dendam. Dia pun memberi isyarat pada Zanna untuk membuka tirai hitam yang berada satu meter dari mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status