Share

Bab 71. Takdir Memihak

"Apa? Maksud kamu bebas tentang apa?"

Sandra tersentak, buru-buru dia mematikan ponselnya, melempar ke tempat tidur, lalu menghampiri sang suami yang memberi tatapan tajam padanya. Sungguh, Sandra merasa jantungnya akan copot, tetapi berusaha semampu mungkin mengemas kegugupan tersebut dengan senyum menawan.

Andai Dimas banyak bertanya, maka dia harus menjaga ekspresi sebisa mungkin karena khawatir ketahuan. Bagaimanapun, Sandra harus tetap bersama Dimas, minimal sampai dia melahirkan. Menggigit bibir, Sandra tidak akan kehabisan akal meskipun Dimas menepis tangan yang baru saja dia genggam.

"Siapa yang bicara sama kamu di telepon tadi?"

"Itu." Sandra kehabisan akal. Apa yang harus dia katakan sekarang? Dimas bukan orang bodoh.

Oh tidak, Sandra sangat bingung bagaimana menjaga ekspresi. Haruskah menangis dan pura-pura terluka? Namun, Sandra takut Dimas semakin marah. Sekali lagi dia memberanikan diri melingkarkan tangan di lengan suaminya, bergelayut begitu manja.

"Sekali lagi aku tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status